Peraga-1 : Letupan Krisis Dalam Tiap Dekade
Peraga-2 : Rasio Utang Negara Uni Eropa (Bagian Selatan)
Kondisi indeks pasar saham US diberikan pada Peraga-3
Peraga-3 : Tren indeks saham NASDAQ
Setelah indeks turun saat "Dotcom Bubble" dan "Krisis Finansial Global 2008", indeks saham US meningkat pesat. Indeks pada awal 2018 telah mencapai lebih dari 4 (empat) kali posisi indeks pada 2009. Sementara perekonomian US hanya tumbuh pada kisaran 2% dengan terus mengalami defisit perdagangan. Kelak akan ditambah dengan peningkatan defisit anggaran akibat "tax cutting policy" yang akan dilakukan pemerintahan Donald Trump. Kebijakan pemotongan pajak mungkin akan menarik minat berinvestasi di US tetapi dengan ancaman defisit akan rawan menimbulkan "shock" pasar saham dan keuangan.
Perekonomian China yang harus melakukan "rebalancing" (pertumbuhan tidak mengandalkan investasi dan manufacturing, tetapi peningkatan konsumsi), ternyata menyimpan "bahaya laten" akibat peningkatan utang terutama non pemerintah seperti digambarkan pada peraga berikut ini.
Peraga-4: G20 Countries Debt (Public & Private) to GDP Ratio