Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Skenario Hadapi Ancaman Krisis Global

11 Januari 2018   20:12 Diperbarui: 11 Januari 2018   20:21 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peraga-1 : Letupan Krisis Dalam Tiap Dekade

Letupan Krisis Dalam Tiap Dekade - disusun oleh Arnold M.
Letupan Krisis Dalam Tiap Dekade - disusun oleh Arnold M.
Efek tularan utang dalam kawasan Uni Eropa merupakan dampak dari unifikasi mata uang (Euro); dan lanjutan dari krisis Yunani. Negara-negara di bagian selatan mengalami tekanan utang yang meningkat seperti digambarkan pada Peraga-2.

Peraga-2 : Rasio Utang Negara Uni Eropa (Bagian Selatan)

southern-euro-union-debt-ratio-5a570e1d16835f35223aab63.jpg
southern-euro-union-debt-ratio-5a570e1d16835f35223aab63.jpg
Dari peraga, tren rasio utang (yang berada pada kisaran 100%) terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) terus meningkat sementara pertumbuhan ekonomi rendah. Selain masalah Yunani yang belum tuntas, Itali dan Spanyol rentan terhadap gejolak; sementara Portugas pada dua tahun terakhir menunjukkan perbaikan. Bank Sentral Uni Eropa (European Central Bank) tidak dapat melakukan "bail-out" apabila terjadi "rush & crisis" dan tularannya akan menimbulkan kepanikan di dataran Eropa, UK dan US serta belahan dunia lain terutama Asia Pasifik.

Kondisi indeks pasar saham US diberikan pada Peraga-3

Peraga-3 : Tren indeks saham NASDAQ

US Stock Index Trend - source : FRED
US Stock Index Trend - source : FRED
Sumber informasi : FRED

Setelah indeks turun saat "Dotcom Bubble" dan "Krisis Finansial Global 2008", indeks saham US meningkat pesat. Indeks pada awal 2018 telah mencapai lebih dari 4 (empat) kali posisi indeks pada 2009. Sementara perekonomian US hanya tumbuh pada kisaran 2% dengan terus mengalami defisit perdagangan. Kelak akan ditambah dengan peningkatan defisit anggaran akibat "tax cutting policy" yang akan dilakukan pemerintahan Donald Trump. Kebijakan pemotongan pajak mungkin akan menarik minat berinvestasi di US tetapi dengan ancaman defisit akan rawan menimbulkan "shock" pasar saham dan keuangan.

Perekonomian China yang harus melakukan "rebalancing" (pertumbuhan tidak mengandalkan investasi dan manufacturing, tetapi peningkatan konsumsi), ternyata menyimpan "bahaya laten" akibat peningkatan utang terutama non pemerintah seperti digambarkan pada peraga berikut ini.

Peraga-4: G20 Countries Debt (Public & Private) to GDP Ratio

Sumber : https://www.bloomberg.com/news/articles/2017-11-21/china-s-debt-surge-may-increase-risk-of-financial-crisis
Sumber : https://www.bloomberg.com/news/articles/2017-11-21/china-s-debt-surge-may-increase-risk-of-financial-crisis
Sumber : Bloomberg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun