Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ikhtiar Perekonomian Indonesia: "Robohkah Infrastruktur Kami?"

6 November 2017   17:06 Diperbarui: 6 November 2017   17:06 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robohkan Infrastruktur Kami - koleksi Arnold M.

exchange-rate-usd-idr-5a00193ac252fa6ccf5c9313.jpg
exchange-rate-usd-idr-5a00193ac252fa6ccf5c9313.jpg
Sumber informasi : Bank Indonesia - Kalkulator Kurs

Dari Peraga-5, depresiasi nilai tukar IDR terhadap USD sejak pertengahan 2011 hingga Triwulan-III 2014 mencapai hampir 40%.

Sejalan dengan masa "boom commodities", minat untuk ekspansi dan juga konsumsi tinggi seperti diberikan pada Peraga-6.

Peraga-6 : Ekspansi Kredit Investasi dan Konsumsi

Ekspansi Kredit Investasi dan Konsumsi - koleksi Arnold M.
Ekspansi Kredit Investasi dan Konsumsi - koleksi Arnold M.
Dari Peraga-4, Peraga-5, Peraga-6 dapat ditarik beberapa implikasi antara lain : (1) Penurunan harga komoditas berdampak pada tekanan penerimaan korporasi dan pajak; (2) Depresiasi nilai tukar IDR terhadap USD membuat beban utang korporasi dalam valas (terutama USD) meningkat dan kondisi ini merupakan salah satu utama faktor masalah Balance Sheet Recession korporasi; (3) Kemampuan korporasi dan individu dalam memenuhi kewajiban kredit menjadi turun (terutama yang berkaitan dengan sektor komoditas, pertambangan dan property) serta selanjutnya menjadi beban bagi perbankan akibat terjadi peningkatan NPL (Non Performing Loan).

Implikasi lanjutan dari fenomena spiral deflasi komoditas, lonjakan nilai tukar, dan beban utang korporasi, muncul dalam bentuk penurunan minat investasi dunia usaha dan korporasi yang lebih mengupayakan pembayaran utang namun kemudian menekan pendapatan tenaga kerja serta penurunan daya beli. Akumulasi permasalahan dalam perekonomian bak curahan hujan yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti; dan bukan pula waktu yang tepat untuk melakukan perbaikan "genteng bocor"; pilihannya melanjutkan orkestra infrastruktur.

Trilema Investasi, Infrastruktur, dan Income atau Penerimaan

Tiga hal yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian secara berkelanjutan dan membutuhkan perhatian khusus yaitu Investasi, Infrastruktur, dan Income atau Pendapatan. Pendapatan akan selalu berkaitan dengan tenaga kerja dan masyarakat serta penerimaan pajak pemerintah. Ketiga hal tersebut saling berkaitan erat dan saling mempengaruhi serta sulit  untuk menentukan prioritas yang memerlukan penyelesaian segera (Kondisi demikian disebut : Trilema).

Gambaran penerimaan pajak (dalam arti luas) terhadap PDB beserta perbandingannya dengan negara lain diberikan pada peraga berikut ini.

Peraga-7 : Rasio Penerimaan Pajak terhadap PDB (GDP)

Government Revenue to GDP - koleksi Arnold M.
Government Revenue to GDP - koleksi Arnold M.
Sumber informasi : IMF Fiscal - Government Revenue (EM-MIE : Emerging Markets & Middle Income Economies)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun