Sejak Mei 2017 berbagai indikator positif diberikan kepada Indonesia. Pada pertengahan Mei 2017 lalu firma Standard & Poor's menyematkan peringkat "Investment Grade" bagi Indonesia. Awal Juni 2017 UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) dalam World Investment Report 2017 menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam peringkat-3 tujuan investasi di kawasan Asia setelah Tiongkok dan India (lihat World Investment Report 2017 di sini). Pada pertengahan Juli 2017 hasil Gallup World Pool melaporkan Indonesia pada peringkat pertama dalam "Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Pemerintah". Mengutip penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI), faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan tersebut antara lain bahwa masyarakat menganggap pemerintah dapat diandalkan, cepat, tanggap, adil serta mampu melindungi masyarakat dari risiko sekaligus memberikan pelayanan publik secara efektif(lihat rujukan di sini). Terhadap penilaian yang direpresentasikan indikator serta peringkat tersebut tentunya diterima dengan rasa syukur; tetapi perlu melihat fakta berdasarkan data.
Untuk menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan, faktor input dalam perekonomian berbentuk investasi sangat penting; data dalam peraga-peraga berikut ini patut menjadi perhatian.
Peraga-4 : Aliran Penanaman Modal Asing (FDI)
Dalam hal dana dari eksternal (asing), aliran masuk penanaman modal langsung asing (Foreign Direct Investment) pada 2015 dan 2016 turun; sedangkan aliran portofolio naik pada 2016 dibandingkan 2015.
Peraga-5 : Pertumbuhan Pinjaman Eksternal Swasta
Pinjaman investasi sektor swasta dalam valuta asing turun; kenaikan terjadi pada "Refinancing" yang maknanya bukan investasi baru dan mengindikasikan upaya restrukturisasi terhadap pinjaman yang telah ada.
Peraga-6 : Pertumbuhan Kredit Investasi Perbankan
Dalam hal ekspansi kredit investasi melalui perbankan nasional, pertumbuhan 2016 di bawah 10%. Jika pertumbuhan tahunan kredit investasi 2017 sebesar 12% (pertumbuhan pada triwulan-1 2017 hanya 8,5%); rasio peningkatan kredit investasi hanya 1% dari PDB. Dengan pencapaian demikian dorongan investasi terhadap pertumbuhan akan rendah dan serupa dengan masa 2014 dan 2015.