Menuju Satu Abad NKRI
Kurang dari 30 (tiga puluh) tahun, Negara Kesatuan Republik Indonesia akan mencapai usia satu abad kemerdekaan. Dalam artikel : "Pilihan Pengembangan Infrastruktur Interkoneksi" (lihat artikel lengkap di sini) diberikan gambaran Pendapatan Per Kapita dengan 3 (tiga) asumsi tingkat pertumbuhan.Â
Dengan situasi global "New Normal", tingkat pertumbuhan di atas 7% dirasakan muskil; sehingga perlu disusun skenario dengan memperhatikan kondisi gejolak serta spiral deflasi. Pada sisi lain peningkatan pertumbuhan ekonomi membutuhkan investasi yang besar dan agresif; tetapi defisit anggaran pemerintah diatur undang-undang tidak boleh melebihi 3% dari PDB. Sehingga yang selalu diharapkan adalah investasi non pemerintah baik lokal maupun asing.
Gambaran pertumbuhan pendapatan menuju satu abad NKRI diberikan pada Peraga-9.
Dengan skenario pertumbuhan masing-masing :
1. Di atas rata-rata (Abv : Above Average), Pendapatan Per Kapita mencapai USD 8.260 (2030) dan USD 22.580 (2045);Â
2. Rata-rata (Avg : Average), Pendapatan Per Kapita mencapai USD 7.890 (2030) dan USD 19.630 (2045);Â
3. Di bawah rata-rate (Low), Pendapatan Per Kapita mencapai USD 6.640 (2030) dan USD 12.850 (2045).
Untuk mencapai pertumbuhan sesuai dengan skenario, faktor pendukung yang perlu diperhatikan adalah investasi, infrastruktur, dan institusi.
Memperhatikan tren pertumbuhan, besaran defisit anggaran dan posisi utang, kinerja perdagangan dan indeks nilai tukar, kinerja perekonomian Rajawali bukan anomali tetapi memberikan gambaran yang tangguh menghadapi gejolak global.Â