Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kinerja Perekonomian Indonesia Bukan Anomali

27 Juni 2017   02:42 Diperbarui: 28 Juni 2017   03:56 1927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Global New Normal - koleksi Arnold M.

Menuju Satu Abad NKRI

Kurang dari 30 (tiga puluh) tahun, Negara Kesatuan Republik Indonesia akan mencapai usia satu abad kemerdekaan. Dalam artikel : "Pilihan Pengembangan Infrastruktur Interkoneksi" (lihat artikel lengkap di sini) diberikan gambaran Pendapatan Per Kapita dengan 3 (tiga) asumsi tingkat pertumbuhan. 

Dengan situasi global "New Normal", tingkat pertumbuhan di atas 7% dirasakan muskil; sehingga perlu disusun skenario dengan memperhatikan kondisi gejolak serta spiral deflasi. Pada sisi lain peningkatan pertumbuhan ekonomi membutuhkan investasi yang besar dan agresif; tetapi defisit anggaran pemerintah diatur undang-undang tidak boleh melebihi 3% dari PDB. Sehingga yang selalu diharapkan adalah investasi non pemerintah baik lokal maupun asing.

Gambaran pertumbuhan pendapatan menuju satu abad NKRI diberikan pada Peraga-9.

NKRI One Century - koleksi Arnold M.
NKRI One Century - koleksi Arnold M.
(Model pertumbuhan : koleksi Arnold M.)

Dengan skenario pertumbuhan masing-masing :

1. Di atas rata-rata (Abv : Above Average), Pendapatan Per Kapita mencapai USD 8.260 (2030) dan USD 22.580 (2045); 

2. Rata-rata (Avg : Average), Pendapatan Per Kapita mencapai USD 7.890 (2030) dan USD 19.630 (2045); 

3. Di bawah rata-rate (Low), Pendapatan Per Kapita mencapai USD 6.640 (2030) dan USD 12.850 (2045).

Untuk mencapai pertumbuhan sesuai dengan skenario, faktor pendukung yang perlu diperhatikan adalah investasi, infrastruktur, dan institusi.

Memperhatikan tren pertumbuhan, besaran defisit anggaran dan posisi utang, kinerja perdagangan dan indeks nilai tukar, kinerja perekonomian Rajawali bukan anomali tetapi memberikan gambaran yang tangguh menghadapi gejolak global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun