Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Skenario Fokus Domestik

4 Januari 2017   15:58 Diperbarui: 6 Januari 2017   19:48 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quarterly GDP Growth - Koleksi Arnold M.

Walaupun secara tahunan terjadi peningkatan pada surplus perdagangan, perlu diwaspadai penurunan impor khususnya pada barang mentah dan perantara (intermediary) produksi dan juga penurunan impor barang modal. Sementara penurunan aliran dana investasi langsung akan berdampak pada pertumbuhan masa mendatang juga pada perluasan lapangan kerja.

Menarik untuk mengamati pergerakan suku bunga pinjaman, khususnya kredit investasi, yang masih "double digit" atau di atas 10%. Pada satu sisi, rendahnya minat dunia usaha untuk berinvestasi menyebabkan dana di bank "idle" atau tidak terpakai. Sementara perbankan cenderung (sangat) berhati-hati dalam melakukan memberikan kredit karena resiko yang mungkin masih dianggap tinggi. Tetapi indikasi NPL (Non Performing Loan) atau kredit yang wanprestasi pada kisaran 3.2% dengan kecenderungan meningkat, menyebabkan perbankan perlu meningkatkan dana cadangan. 

Dengan kondisi mirip "lingkaran setan" ini, penurunan suku bunga masih akan berjalan lamban. Dalam mengatasi situasi ini, tidak dapat dengan sekedar himbauan atau "instruksi" kepada perbankan untuk penurunan suku bunga. Tetapi dengan peningkatan aktivitas belanja pemerintah akan menjadi "stimulant" atau perangsang bagi sektor swasta untuk meningkatkan kegiatan dan selanjutnya meningkatkan permintaan pinjaman. Dalam situasi persaingan untuk "menjual dana", maka akan terjadi koreksi (baca penurunan) suku bunga secara wajar.

Sektor Pertumbuhan

Melalui media sosial seorang rekan mengirim materi paparan Badan Pusat Statistik (BPS) yang memuat pertumbuhan Triwulan-3 2016 berdasarkan 17 sektor seperti pada Peraga-3.

pertumbuhan-berdasarkan-sektor-586cad58aa23bdc806f5dcd6.png
pertumbuhan-berdasarkan-sektor-586cad58aa23bdc806f5dcd6.png
Berdasarkan peringkat distribusi dan pertumbuhan dapat dilihat pada Peraga-4

distribusi-dan-tumbuh-586cb42b367b614a115132ea.png
distribusi-dan-tumbuh-586cb42b367b614a115132ea.png
Memang perlu diperhatikan trend pertumbuhan tiap sektor dalam beberapa triwulan; namun dari informasi pada Peraga-3 dan Peraga-4 dengan strategi Fokus Domestik, sektor Pengolahan dan Pangan (Pertanian, Kehutanan, Perikanan) layak mendapatkan perhatian khusus agar dapat meningkatkan peran dan kontribusi pada pasar domestik dan selanjutnya untuk ekspor. Sementara pada sektor yang sudah tumbuh di atas 5%; khususnya sektor jasa, perlu dijaga sisi permintaannya agar tidak kemudian berbalik turun.

Dengan formula Pareto 80/20, strategi fokus domestik akan memperkuat sektor industri secara berkelanjutan tetapi pada sisi lain dengan peningkatan mutu dan produktivitas, produk yang dihasilkan harus mampu dan layak menjangkau pasar non domestik. Sisi non domestik alias ekspor merupakan langkah lanjutan.

Arnold Mamesah - 4 Januari 2017 

(Modifikasi gambar, 7 Januari 2017 - 19:45)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun