Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Anggapan Keliru Atas Faktor Aliran Investasi

27 Oktober 2016   18:27 Diperbarui: 29 Oktober 2016   00:44 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak akhir September 2016, ada 3 (tiga) hal yang muncul dan membuat heboh para pejabat khususnya berkaitan dengan perekonomian. Masalah penurunan Logistic Performance Index, kenaikan peringkat Ease of Doing Business yang diterbitkan World Bank, serta country rating ; ketiganya dianggap berpengaruh pada minat investasi asing ke Indonesia. 

Agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, gambaran index dan peringkat serta rating diberikan pada Peraga-1 dengan merujuk pada 2 (dua) laporan terbitan terakhir.

Peringkat dan Indikator - disusun : Arnold M
Peringkat dan Indikator - disusun : Arnold M
Sumber informasi :

1. LPI : Logistic Performance Index - World Bank

2. Ease of Doing Business Report - World Bank

3. Credit Rating - Wikipedia

Distance to Frontier merupakan pencapaian dalam menuju kondisi ideal (nilai : 100).

***

Berdasarkang rating Moody's, Indonesia berada pada tingkat Lower Medium Grade seperti juga India dan Afrika Selatan (South Africa). LPI Indonesia mengalami penurunan 10 peringkat, sama dengan Turki yang turun empat peringkat; sementara Brazil, India, dan Afrika Selatan mengalami peningkatan yang maknanya perbaikan dalam sarana infrastruktur, khususnya transportasi dalam menunjang perekonomian dan aktivitas perdagangan. 

Dengan kondisi seperti di atas, Peraga-2 memberikan gambaran aliran masuk ke Brazil, India, Indonesia, Afrika Selatan dan Turki serta investasi ke luar (outflow) dari kelompok G20.

FDI Inflow & Outflow - prepared by Arnold M
FDI Inflow & Outflow - prepared by Arnold M
Sumber Informasi : OECD - Foreign Direct Investment Statistics (dengan pengolahan).

Peraga-2 menunjukkan aliran dana dari G20, terutama European Union, Japan, dan USA sejak 2015 Q3 hingga 2016 Q1 meningkat. Hal ini sejalan dengan kebijakan moneter Zero Lower Bound (suku bunga sangat rendah mendekati 0) yang diberlakukan European Central Bank (melalui Asset Purchase Programme) dan Bank of Japan. Kondisi serupa terjadi pasca Krisis Keuangan 2008 saat The Fed US memberlakukan kebijakan Quantitative Easing.

Memperhatikan aliran dana investasi yang masuk, India mengalami trend naik; sementara Brazil, Turki, Afrika Selatan dan Indonesia turun. Merujuk pada Peraga-1, dapat disimpulkan bahwa aliran masuk dana investasi tidak bergantung pada peringkat, indeks, serta rating. 

Faktor pada keputusan FDI berdasarkan kajian UNCTAD (World Investment Report 2016) diberikan pada Peraga-3.

Faktor FDI - disusun Arnold M.
Faktor FDI - disusun Arnold M.
Dengan merujuk pada Peraga-3, faktor Makroekonomi dan Kebijakan, perlu segera diwujudkan keikutsertaan Indonesia dalam TPP (lihat : TPP Memang TOP); juga upaya reformasi pajak (Lihat : Reformasi Pajak Menuju Ekonomi Digital) yang sejalan dengan harapan korporasi. Pada sisi penghambat, faktor utang pemerintah bukan masalah jika diukur dari rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto, demikian juga volatilitas nilai tukar (lihat : Benarkah Perekonomian Indonesia Masih Jauh Lebih Baik?). Faktor keamanan dan ancaman teroris serta kejahatan siber sudah menjadi prioritas pemerintah untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penanaman modal asing.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, sudah selayaknya dilakukan upaya gencar untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan kondisi sesungguhnya kepada para pengambil keputusan investasi; juga sektor pilihan terutama infrastruktur. Paket investasi infrastruktur yang disampaikan kepada calon penanam modal, selayaknya sudah lengkap dan berkualitas termasuk pada prakiraan imbalan, penjaminan, dan kepastian dalam kebijakan investasi di Indonesia.

Arnold Mamesah - 27 Oktober 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun