Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Potret Suram Perekonomian Global

7 Oktober 2016   14:45 Diperbarui: 7 Oktober 2016   17:02 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambaran aliran penanaman modal asing (FDI) Indonesia pada 5 (lima) tahun terakhir hingga 2015 diberikan pada grafik berikut ini dengan pembanding India.

FDI Inflow Indonesia and India 2011 - 2015 : Prepared by Arnold M.
FDI Inflow Indonesia and India 2011 - 2015 : Prepared by Arnold M.
Trend FDI pada 2011-2015 turun dan dibandingkan dengan 2014, jumlah FDI 2015 turun 26,3%; bandingkan India dengan trend naik serta pada 2015 mengalami kenaikan tahunan 29,5%.

Faktor yang menjadi pertimbangan dalam FDI, berdasarkan kajian AT. Kearney Consulting Firm (FDI Confidence Index), diberikan pada peraga berikut ini.

atk-report-57f746124423bda80cc3b449.png
atk-report-57f746124423bda80cc3b449.png
Dengan berbagai paket kebijakan stimulus ekonomi yang sudah diterbitkan pemerintah sejak September 2015, tetapi belum berhasil meningkatkan aliran FDI. 

Sementara dari perdagangan global, trend 2016 menunjukkan pertumbuhan yang sangat lambat sejak Krisis Finansial. Kondisi spiral deflasi komoditas masih terus menekan negara yang mengandalkan ekspor komoditas yang selanjutnya berdampak pada barang konsumsi dan manufacturing. Tekanan perdagangan global selanjutnya menjalar pada sektor transportasi dan logistik serta akan menekan pertumbuhan sektor pariwisata. Dengan demikian, secara agregasi pendapatan akan tertekan yang berdampak pada sisi permintaan dan menimbulkan kondisi "over supply". Kondisi demikian bagaikan spiral depresi yang menampilkan potret suram perekonomian global.

Demi mendorong pertumbuhan dalam situasi konsumsi tidak bertumbuh, penanaman modal asing (FDI) turun, dan perdagangan global tidak bertumbuh; pilihan yang tersisa hanya Ekspansi Fiskal yang diinisiasi pemerintah. Dampaknya adalah Defisit Anggaran yang diikuti Peningkatan Utang; hal ini selaras dengan Generally Accepted Economic Principal.

Arnold Mamesah - 7 Oktober 2016

Masyarakat Infrastruktur Indonesia - Laskar Initiatives

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun