Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perdagangan dan Nilai Tukar Pasca Brexit

3 Juli 2016   16:31 Diperbarui: 5 Juli 2016   04:50 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Global Trade 2015 - Prepared by Arnold M.

Berdasarkan Peraga-7 dengan memperhatikan trend, China Renminbi turun, Japan Yen naik Euro, GBP, dan IDR berfluktuasi kecil bahkan cenderung stabil.

Lantas apa dampak Brexit Fever ? Yang pasti tidak akan merubah "capital city" UK, EU termasuk posisi London sebagai pusat finansial. 

Dalam hal perdagangan, EU perlu mencari alternatif atau pengganti dari "surplus" dengan UK sekitar Euro 9-10 Miliar per bulan. Sementara UK mendapatkan kesempatan untuk sumber lain di luar EU. Bagi Indonesia, surplus dagang dengan EU tidak akan banyak berubah termasuk juga dengan UK tetapi terbuka peluang untuk mensubstitusi "supply" kebutuhan UK yang sebelumnya diimpor dari EU.

Dengan kondisi defisit UK baik terhadap EU dan Non EU, mata uang Pound Sterling (GBP) akan mengalami tekanan. Kondisi ini menguntungkan UK karena akan membukan peningkatan ekspor produk UK pada pasar global Non EU.

Koreksi alias "depresiasi" nilai tukar merupakan implikasi dari kondisi defisit perdagangan untuk selanjutnya menuju keseimbangan baru (new equilibrium). Koreksi "depresiasi nilai tukar" tidak dapat dilakukan negara anggota EU yang menggunakan mata uang Euro demi meningkatkan daya saing produk ekspor, seperti yang dialami Italy, Portugal, Spanyol yang saat ini mengalami tekanan perekonomian. Kondisi ini merupakan kelemahan dalam Kerjasama Ekonomi Regional dengan Single Currency ala Euro Area.

Sumber Informasi.

1. Trade : Eurostat (dengan pengolahan)

2. Currency Exchange : IMF Currency Exchange (dengan pengolahan)

Arnold Mamesah - 3 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun