Investasi Infrastruktur
Dalam situasi defisit anggaran, pemerintah tetap mempertahankan tema akselerasi pembangungan infrastruktur (Infrastruktur Way). Mengapa membangun infrastruktur ? Pertama sebagai stimulus perekonomian yang berdampak langsung pada pendapatan tenaga kerja sehingga meningkatkan permintaan (consumption demand) serta memberikan efek titisan (Trickle Down Effect). Dengan pembangunan infrastruktur akan meningkatkan “Comparative Advantage” demi menarik minat investasi modal domestik & asing (Berdasarkan Logistic Performance Index, posisi Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan Singapore, Malaysia, Thailand).
Merujuk pada hasil kajian World Bank, peningkatan investasi insfratruktur sebesar 10% dalam jangka panjang (setidaknya tiga tahun) menjanjikan peningkatan PDB sebesar 1%; sementara dari kajian IMF (International Monetary Fund), peningkatan belanja infrastruktur berdampak langsung pada output, peningkatan permintaan, dan peningkatan kapasitas dan produktivitas sektor industri.
Masalah defisit anggaran sering hanya dilihat dalam kaitannya dengan peningkatan utang; bukan dengan upaya stimulus perekonomian dan investasi yang berwawasan jangka panjang. Yang pasti, tanpa investasi jangan berharap akan ada peningkatan pertumbuhan.
Sumber Informasi :
1. International Monetary Fund (IMF)
2. Bank for International Settlement
3. Bank Indonesia - SDDS
Arnold Mamesah
Hari pertama Juli 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H