Peraga-6 : Neraca Perdagangan India Maret 2015- Maret 2016
![Sumber : http://www.livemint.com/Politics/8qUZe5BwJiEEpJ4dxchSfM/Indias-March-trade-deficit-narrows-to-507-billion.html](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/15/india-trade-57385a560f97736607e7a7c2.jpg?t=o&v=555)
Defisit perdagangan India dalam trend turun dan pada Maret 2016 mencapai USD 5.07 Miliar. Pada sisi utang, selain rasio utang (publik) terhadap GDP akhir 2015 besarnya 67,2%, utang private atau korporasi India juga mengalami tekanan. Hingga akhir Triwulan-1 2016, hampir sepertiga dari 500 pengutang terbesar korporasi India tidak mampu memenuhi kewajiban utangnya. Walaupun pertumbuhan GDP 2014 dan 2015 masing-masing mencapai 7,2% dan 7,3%, India menyimpan masalah utang baik pada sektor private juga publik.
Potret Kinerja Mata Uang
Perbandingan kinerja mata uang China, India, dan Indonesia dapat dilihat pada Peraga-7.
Peraga-7 : Perbandingan Kinerja Mata Uang Berdasarkan Indeks REER
![reer-comparison-573866df5b7b61420ad6d7dd.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/15/reer-comparison-573866df5b7b61420ad6d7dd.jpg?t=o&v=555)
Dari perbandingan pada Peraga-7, untuk posisi akhir Triwulan-1 2016 masing-masing dibandingkan dengan rerata sepanjang satu tahun dan Maret 2015, indeks REER mata uang China dan India mengalami penurunan tetapi kondisi sebaliknya dialami Rupiah yang mengalami kenaikan.
Potret Diri
Cadangan Devisa (Forex Reserve) Indonesia, merujuk pada catatan Bank Indonesia, pada akhir Triwulan-1 Maret 2016 besarnya USD 107,5 Miliar; sementara pada akhir Desember 2015 USD 105,9 Miliar. Neraca perdagangan selama Triwulan-1 2016 tercatat surplus sejumlah USD 1,64 Miliar, sedangkan selama 2015 surplus mencapai USD 7,52 Miliar. Â Dengan kinerja Rupiah yang positif merupakan indikasi perbaikan pada landasan perekonomian.
Selain indikasi positif tersebut, perlu diperhatikan pertumbuhan kredit khususnya untuk investasi 2016 yang masih belum ekspansif. Berdasarkan kajian Bank Indonesia (Pertumbuhan Kredit Optimal), untuk mendapatkan pertumbuhan normal (seperti tahun sebelumnya) rerata ekspansi kredit pada 14,7% (batas atas 17,39%); untuk pertumbuhan tinggi rerata ekspansi kredit pada 16,7% (batas atas 22,15%).Â