Jika simulasi Tabel-1 benar, berarti ada tombokan IDR 1.350,- per liter (selisih perhitungan Tabel-1 sebesar IDR 8.500,- dan harga berlaku IDR 7.150,-) pada harga BBM Premium. Siapa yang menanggung ?
Sementara, jika simulasi Tabel-2 benar, berarti harga konsumen BBM RON 92 jauh di atas harga sesungguhnya; padahal untuk jenis ini iklim pasarnya sudah kompetitif antar penyedia (Pertamina, Shell, Total).
Bisa saja simulasi tidak tepat atau memang "ada yang tidak beres pada harga BBM" ... ???
Â
Arnold Mamesah - Laskar Initiatives
25 Februari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H