Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Wabah Global Akibat Kebijakan Bank Sentral

14 Desember 2015   00:48 Diperbarui: 14 Desember 2015   00:48 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tabel-2 : GDP Growth - Historical & Projection

 

Sumber Informasi : IMF Data Mapper

Pasca krisis 2007-2008, perekonomian US belum pulih. Rerata tingkat pertumbuhan 2% dibandingkan sebelumnya 3,5%-4%. Europe Area pertumbuhannya masih belum mencapai 1,5%; China dalam siklus turun dengan rerata 8,5% dan diproyeksikan akan terus turun. Pertumbuhan global pada kisaran 4% dan Indonesia pada rerata 5,8%; diproyeksikan rerata 2015 - 2019 pada 5,5%, dan di atas pertumbuhan global.

Senjata Tumpul Suku Bunga Acuan

Untuk memulihkan krisis dan meningkat pertumbuhan, The Fed menetapkan Fed Rate pada 0,25%; ECB menurunkan dalam masa 2012-2015 dari 1,5% menjadi 0,05%; sedangkan PBoC selama 2015 secara gencar menurunkan suku bunga acuan dari 6% menjadi 4,35% (sejak Oktober 2015) sebagai stimulus dunia usaha. 

Gambaran perkembangan suku bunga acuan diberikan pada Grafik-3

Grafik-3 : Suku Bunga Acuan The Fed, ECB, PBoC, dan Bank Indonesia

 

Sumber Informasi : Global Central Bank Rates

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun