Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Fenomena Surplus Perdagangan dalam Model Gravity

28 September 2015   23:37 Diperbarui: 29 September 2015   00:15 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdagangan Global dan Pertumbuhan Ekonomi dalam Perspektif Model Gravity

Perdagangan global era Free Trade (Non Monopolistic, Barrier Free - No Protection, Cost Transparent or No "hidden" subsidy), dalam perspektif Model Gravity(1), faktor kritikal dalam perdagangan bilateral (negara atau regional) antara lain pemenuhan kebutuhan (Needs Fulfillment), "product comparativeness" yang mencakup kualitas, harga, "specialization & differentiation", jarak (Distance) yang dikonversikan menjadi biaya, serta PDB (Produk Domestik Bruto atau selanjutnya digunakan GDP (Gross Domestic Bruto) serta pendapatan (GDP per kapita). Perubahan tingkat pertumbuhan GDP akan berdampak pada nilai impor yang besarnya tergantung pada Indeks Elastisitas.

Untuk mengkaji prospek perdagangan global Indonesia, grafik berikut ini memberikan gambaran GDP dan GDP Per Capita dari mitra dagang utama.

Catatan: Sumbu kanan angka pertumbuhan China, Jepang, dan Indonesia; lainnya merujuk pada sumbu kiri.

Catatan: Sumbu kanan angka GDP Per Capita China, Jepang, dan Indonesia; lainnya merujuk pada sumbu kiri. 

Dari grafik di atas, regional Amerikan Utara (USA & Kanada), Euro Area, Jepang, China, Asean merupakan mitra dagang utama dengan pertimbangan pertumbuhan GDP, pendapatan dan besar pasar.

Trend pertumbuhan nilai ekspor-impor Indonesia dan posisi Neraca Perdagangan (Balance of Trade) dalam kondisi penurunan harga komoditi diberikan pada grafik berikut ini.

Catatan: Sumbu kiri merupakan nilai ekspor dan impor; sumbu kanan nilai surplus atau defisit masing-masing dalam USD Juta. BoG : Balance of Goods (Expor-Impor); BoS : Balance of Services; BoT : Balance of Trade.

Dari grafik ditunjukkan bahwa Neraca Perdagangan SURPLUS pada Triwulan-1 dan Triwulan-2 2015 (berdasarkan laporan Ekspor-Impor Juli & Agustus serta prakiraan September 2015, Neraca Perdagangan Triwulan-3 2015 akan SURPLUS). 

Perdagangan Global Indonesia

Catatan: Sumbu kiri merupakan besaran surplus atau defisit dalam USD Juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun