Kebutuhan untuk memenuhi kewajiban utang ini yang membuat permintaan (demand) akan USD naik sementara persediaan (supply) terbatas sehingga menimbulkan tekanan pada nilai tukar IDR terhadap USD.
3. Sentimen dan Spekulasi
Pelaku pasar finansial berusaha mendapatkan keuntungan secara spekulasi dengan mengembangkan rasionalitas (pertimbangan) berdasarkan informasi sesaat dan sentimen yang antara lain :Â
1. Kondisi internal yang dalamnya melibatkan faktor tekanan utang yang jatuh tempo serta isu sosial, politik dan keamanan
2. Faktor eksternal seperti tekanan pertumbuhan perekonomian China, kebijakan The Fed, US menaikkan suku bunga, dan situasi perekonomian regional seperti misalnya di Eropa, Amerika Latin yang kadang tidak relevan. Faktor lain yang sering dikaitkan adalah fluktuasi harga komoditas dunia.
3. Kondisi internal dan eksternal digunakan para pengelola investasi institusional tetapi kemudian diikuti para pemain retail yang jumlahnya banyak. Pola "ikutan" seperti ini (bandwagon effect) akan membuat ukuran (magnitude) permintaan menjadi makin besar dan berdampak tekanan pada nilai tukar menjadi makin besar (negative feedback).
Terobosan Suku Bunga Acuan dan Ekspansi KreditÂ
Mencermati resiko yang mungkin timbul pada perekonomian, perlu dilakukan terobosan untuk membuat sektor produksi terus beraktivitas dan berproduksi. Dengan pandangan masa depan untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian, investasi harus terus berlangsung sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru.
Sehingga, dorongan ekspansi kredit sangat diperlukan dan langkahnya dimulai dengan menurunkan suku bunga acuan agar suku bunga kredit usaha turun dan menarik minat dunia usaha.
Sikap konservatif dan terlalu berhati-hati serta menunda penurunan suku bunga akan berdampak kerusakan pada tatanan makro ekonomi dan menimbul krisis berkepanjangan.Â
Kelak pemulihannya akan membutuhkan biaya serta upaya yang jauh lebih besar.