Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Paket Stimulus Lebih Penting daripada Nilai Tukar

10 September 2015   01:44 Diperbarui: 10 September 2015   11:01 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Paket Pertama Stimulus

Terlalu berlebihan jika langsung membandingkan Paket Pertama Stimulus Ekonomi yang diumumkan Presiden Jokowi dengan peribahasa "Pucuk Dicinta Ulam Tiba". Dalam pernyataan yang mengiringi peluncuran paket tersebut, disebutkan salah satu sasaran penting yaitu sektor produksi seperti dinyatakan dalam ungkapan presiden : “Saya meyakini Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I September 2015 ini akan memperkuat industri nasional, akan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi; ... ".

Tiga langkah utama dalam paket stimulus ini antara lain : Mendorong daya saing industri nasional, Mempercepat proyek strategis nasional, dan Meningkatkan investasi di sektor properti. Tentunya rincian kebijakan, peraturan dan rangkaian tindak lanjut sudah disiapkan termasuk mekanisme pemantauan dan pengendalian dalam pelaksanaannya.

Memahami Kondisi Terkini dan Peran Kunci Sektor Produksi

"Trending Topic" saat ini selalu dikaitkan dengan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika. Sepanjang hari banyak waktu tersita hanya untuk membahas berita, analisis dan prediksi yang bersifat spekulatif serta sentimen atas informasi beserta implikasi yang sulit diterima rasionalitasnya. Pada sisi lain, masalah kenaikan harga bahan pokok kebutuhan masyarakat, harga BBM yang seharusnya turun, serta pemutusan hubungan kerja hanya selingan yang walaupun dibicarakan tetapi kalah menarik. 

Jika nilai tukar yang jadi bahan pembicaraan, akan terlihat sikap kontradiktif. Pada satu sisi, sekitar 70% - 80% masyarakat ingin agar Rupiah kuat dan tidak tertekan nilainya. Tetapi jika ditanyakan ekspektasi masyarakat terhadap Rupiah, jawaban yang muncul kebanyakan bersifat skeptis dan pesimistis. Padahal, jika dikaji lebih lanjut, serangan virus Strong USD memberikan banyak manfaat bagi perekonomian Indonesia. Praduga bahwa aliran modal asing memperkuat Rupiah telah ditunjukkan tidak tepat. Demikian juga kecemasan akan naiknya inflasi akibat Dolar Amerika yang terus menguat. Penguatan Rupiah akan terjadi jika sektor produksi beraktivitas dan menghasilkan produk unggul dalam pasar internasional.

Sektor produksi yang beraktivitas akan menyerap tenaga kerja yang selanjutnya mendapatkan upah sebagai daya beli konsumsi. Dengan demikian produk akan terserap dan selanjutnya memberikan pendapatan bagi produsen sehingga rangkaian rantai ekonomi berputar secara berkelanjutan. Begitulah penggambaran sederhana memahami pentingnya peranan sektor produksi dan serapan tenaga kerja dalam perekonomian agar tidak perlu terpaku kurs tukar.

Daya Saing dan Investasi Sektor Produksi

Memang benar bahwa keterlibatan swasta (private participation) diperlukan dalam investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Tetapi hanya mengandalkan pihak swasta tidak tepat. Mengikuti saran Jeffrey D. Sachs, investasi swasta tidak semata melihat dari insentif pajak, kemudahan dalam berinvestasi, atau potensi permintaan pasar; tetapi bagaimana inisiatif dan konsistensi pemerintah dalam melaksanakan program investasi secara cermat dan berkelanjutan.

Inisiatif pemerintah sangat vital untuk investasi dalam hal :

1. Modal usaha (Business Capital) termasuk keberadaan dan peranan perusahaan swasta dalam berbagai strata, pabrik, mesin dan alat produksi, transportasi dan logistik, sistem informasi dan telekomunikasi;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun