Grafik Cerdas Bicara Neraca Perdagangan
Perdagangan internasional diukur dari neraca antara negara yang terlibat dan untuk masa Agustus 2014 hingga Juli 2015. Neraca perdagangan negara yang menggunakan "Dolar" diberikan dalam grafik berikut ini.
Dari grafik, New Zealand stabil dan Canada mengalami surplus yang meningkat, sementara Australia dan Singapore mengalami defisit perdagangan. Kondisi negara tetangga ini, Singapore, mungkin tidak terlalu diketahui dan dipahami banyak orang. Jika sering muncul komentar "miring" para ekonomis atau akademisi dari tetangga ini terhadap kondisi perekonomian Indonesia, mohon dengan tulus dapat dimaklumi karena kondisi perekonomiannya tertekan sehingga, ibarat kata peribahasa, bagai menepuk air di dulang terpercik muka sendiri.
Sedangkan Neraca Perdagangan pada masa yang sama untuk negara "R-Currency"Â digambarkan dalam grafik berikut ini.
Dari grafik dapat dilihat bahwa Brazil mengalami tekanan pada neraca perdagangannya dengan US, demikian juga dengan Afrika Selatan (South Africa); sedangkan Russia menunjukkan peningkatan. Neraca India mengalami putaran balik, yang walaupun sementara surplus tetapi trendnya menurun seperti juga yang dialami Malaysia. (Catatan : Mungkin perlu diberikan empati.)
Garis merah pada grafik mengindikasikan surplus, TREND NAIK dengan angka di atas USD 1 Miliar pada Juni dan Juli 2015. Dalam keterangan di bawah grafik, ternyata garis tersebut mewakili Neraca SURPLUS Perdaganan Indonesia.
Sesat Paham
Dalam memberikan pernyataan atau komentar, para menteri, pejabat pemerintah, otoritas, ekonomis, pengamat, kritikus, pengusaha, pengkicau, "medsos lover", atau "para wakil rakyat", sering kali terasa dan dianggap benar serta disampaikan dengan penuh keyakinan. Tetapi kemudian jika ditelisik dan dipahami lebih mendalam, pernyataan tersebut, seperti contoh di bawah ini, tidak dapat dipertanggungjawabkan bahkan SESAT PAHAM.
1. Aliran Investasi Asing Langsung menguatkan nilai tukar