Kondisi Perekonomian Terkini dan Anti-Austerity
Jelang tengah hari, Kamis 2 Juli 2015, melalui media sosial juga beredar “catatan pertemuan” yang dilakukan pekan terakhir Juni 2015, antara Menteri Keuangan, Deputy Senior Gubernur Bank Indonesia, dan pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan beberapa jurnalis senior (disebutkan seorang wartawan senior Kompas ikut hadir). Dalam catatan tersebut, diberikan beberapa kondisi dan indikator yang menunjukkan trend positif. (Hal ini sesuai dengan hasil analisis penulis yang telah disampaikan dalam beberapa artikel, lihat artikel yang berkaitan pada bagian bawah).
Dalam artikel : “Penerimaan Tak Optimal, Menkeu Siap Tarik Utang Multilateral” Menteri Keuangan mengindikasikan bahwa penerimaan negara akan tidak optimal dan akan memenuhi kebutuhan dengan utang bilateral atau multilateral. Namun pada sisi lain, ada tantangan pada penyerapan anggaran belanja pemerintah. Sikap Menteri Keuangan dan kebijakan yang diambil perlu mendapatkan apresiasi dan dukungan. Dalam kondisi resesi peran pemerintah sebagai penggerak perekonomian sangat diperlukan sebagai stimulus dan pendorong sektor riel dan swasta sehingga ancaman pelambatan dan penyusutan ekonomi berkelanjutan dapat dieliminasikan.
Memperhatikan trend positif terkini yang menuju pemulihan dan keputusan menghindari pengetatan anggaran (anti-austerity), maka sangat tidak beralasan untuk tidak optimis menapaki tengah tahun kedua (Semester-II) 2015.
Catatan.
Austerity adalah sikap atau keputusan (khususnya pemerintah) untuk mengurangi belanja dan meningkatkan penghematan dalam hal keuangan agar defisit tidak menjadi besar.
Beberapa artikel yang terkait :
1. Asa Dalam Siklus Perekonomian
2. Sirkuit Kemelut Perekonomian
3. Solusi Krisis Dalam Fenomena Overdosis Utang