Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemulihan Resesi dan Informasi

29 Juni 2015   15:11 Diperbarui: 29 Juni 2015   15:11 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kondisi Makro Ekonomi 

Melihat kondisi perekonomian tidak layak hanya berdasarkan asumsi dan informasi sesaat serta konklusi yang diambil. Potret makro perekonomian Indonesia secara faktual dapat dilihat pada grafik berikut dengan beberapa penjelasan. (sumber informasi : data Bank Indonesia, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia).

Grafik Ekspor Impor dan Surplus Perdagangan

 

Catatan. Nilai Ekspor Impor dan Surplus dikalikan 1.000.

Grafik Simpanan dan Kredit

 

Catatan. Nilai pada grafik dikalikan 1.000.000.000.

Dari dua grafik di atas dapat dipahami hal berikut ini.

1. Dalam masa 5 (lima) bulan hingga Mei 2015, terjadi surplus pada neraca perdagangan dan suatu hasil yang positif. Memang terjadi penurunan pada nilai ekspor, juga nilai impor yang lebih banyak turun. Pembelajarannya adalah terjadi koreksi pada perilaku masyarakat untuk memperhatikan produksi dalam negeri sebagai pengganti barang impor, juga pengutamaan dalam memilih produk lokal; yang selanjutnya akan meningkatkan kemampuan dan produksi. Sedikit catatan, penurunan impor migas berkontribusi juga pada penurunan nilai. Tantangannya pada peningkatan nilai ekspor.

2. Simpanan (deposit) bertambah tetapi peningkatan kredit investasi kecil. Selayaknya kredit investasi, khususnya pada sektor produksi, perlu meningkat banyak agar dapat menaikkan output (Lihat artikel : Terobosan Suku Bunga Sebagai Antisipasi Krisis). Khusus pada peningkatan simpanan, seperti penjelasan pada Kontradiksi Penghematan (Paradox of Thrift), kondisi ini tidak perlu terjadi dalam keadaan resesi atau penurunan pertumbuhan perekonomian. Seharusnya, terjadi penurunan jumlah simpanan karena digunakan untuk belanja.

Kondisi lain dapat dilihat pada penjelasan berikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun