Â
Kesimpulan sederhana yang dapat diambil adalah peningkatan investasi langsung sangat diperlukan dan upaya utang pemerintah perlu didukung untuk menjadi pendorong pertumbuhan. Sedangkan pengelolaan dan pemanfaatan utang swasta memerlukan perhatian dan diutamakan pada sektor produktif yang berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. (Tentang utang swasta, lihat artikel :Â Solusi Krisis dan Fenomena Overdosis Utang).
Â
Faktor Kurs Tukar
Dua chart di bawah ini menggambarkan faktor yang berkaitan dengan valuta asing, masing-masing Transaksi Berjalan (Current Account), termasuk Neraca Ekspor – Impor (Trade Balance), Transaksi Keuangan yang mencakup Investasi Asing Langsung (FDI : Foreign Direct Investment) dan Investasi Portofolio (FPI : Foreign Portfolio Investment), serta chart yang memberikan gambaran fluktuasi kurs tukar USD (Dolar Amerika) dan IDR (Rupiah), BI Rate dan Inflasi.
Â
1. Dalam tiga triwulan terakhir, menunjukkan kondisi neraca berjalan dan aliran modal membaik. Defisit Transaksi Berjalan berkurang dan terjadi surplus pada Neraca Perdagangan yang kecenderungannya (trend) meningkat. Pada transaksi keuangan, menunjukkan arus modal yang masuk stabil; aliran dana investasi langsung trend-nya turun tetapi pada investasi portofolio terjadi peningkatan. Jika kondisi ini dapat dipertahankan atau bahkan jauh lebih baik maka tekanan pada kurs tukar USD akan semakin berkurang dan menjadi reda.
2. Pergerakan kurs tukar masih menunjukkan trend naik tetapi trend inflasi bulanan dan inflasi tahunan cenderung turun dengan kondisi BI Rate pada 7,75% dan turun menjadi 7,5%. (Lihat artikel : Terobosan Suku Bunga Sebagai Antisipasi Krisis )Â
Â
Proyeksi Inflasi, Kurs Tukar dan Pertumbuhan