Desa Bailengit, itulah nama tempat kelahiranku yang terletak di negeri lembah, Kao Barat, Halmahera Utara.
Kebiasaan dalam menyambut tahun baru biasanya warga setempat sibuk mempersiapkan kue dan makanan yang cukup mewah, semua itu dipersiapkan untuk tamu.
Setiap awal tahun baik tanggal 1 januari sampai tanggal 3 semua rumah seakan milik sendiri sebab setiap orang siapapun dia yang berkunjung dijadikan seperti raja.
Iri hati tidak lagi dijumpai, semua orang menyambut dengan senyum dan tawa ketika berkunjung (bertamu) maupun yang menerima tamu.
Sebab istilah yang sering diucapkan dan dipegang teguh saat menyambut dan merayakan tahun baru bahwa, "satu tahun satu kali."
Artinya, dalam setahun hanya sekali merayakan sehingga momen itu dirayakan dengan penuh cinta kasih tanpa pandang mulu status sosial seseorang.
Selain itu, sebelum harinya tiba, menyambut tahun baru sudah mulai nampak dalam pekerjaan untuk persiapan menyambut natal dan tahun baru.
Karena semua orang berbondong-bondong datang saling membantu (pekerjaan) satu sama lain karena menurut pemahaman mereka "kita kerja kita juga yang akan menikmati di tahun baru."
Hasil atau mata pencaharian tempat kelahiranku adalah petani kelapa dan satu-satunya hasil dalam mencukupi kebutuhan keluarga adalah hasil kopra tersebut.
Kuartal dalam setahun biasanya tiga sampai empat kali salah satunya di akhir tahun (desember) dan di bulan itulah mereka atau kami saling membantu satu sama lain untuk meringankan pekerjaan seseorang. Sehingga di situlah mulai terasa dalam menyambut natal dan tahun baru (dalam pekerjaan).
Bagaimana bagi yang tidak pulang kampung saat tiba natal dan tahun baru saat ini?
Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah begitu canggih sehingga kami manfaatkan dengan tujuan saling memberi kabar lewat media sosial.
Sehingga beranda facebookku penuh dengan foto dan narasi ekspresi kebahagiaan dari teman dan saudara dalam menyambut dan merayakan tahun baru 2024 di kampung kelahiranku begitu pun sebaliknya.
Karena beberapa orang dari kami tidak pulang kampung sehingga kami saling sapa lewat imbox dan beranda facebook (postingan) dalam mengekspresikan perayaan NATARU.
Canda tawa tidak terlewatkan walau di media sosial baik yang merayakan tahun baru di kampung halaman (Bailengit) maupun kami yang ada di Lelilef, Weda.
Dan walaupun kami sibuk bekerja, sedikit waktu kami luangkan untuk saling sapa. Semua itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah rindu satu sama lain.
Ekspresi bahagia dan sedih tergambar dalam narasi dan gambar. Bagaimana kami tidak rindu juga mereka yang merayakan tahun baru di kampung. Semua itu telah saya uraikan di atas.
Sehingga momen ini tidak mungkin kami lewatkan walau sekedar sapa di media sosial. Selamat tahun baru basudara dan selamat tahun baru kompasianer. Semoga tahun ini kita dimudahkan rezeki terutama kesehatan jasmani dan rohani.
Weda, 3 Januari 2024
Arnol Goleo [16:49]