****
Sore itu Isak melangkah mendekati sebuah meja sambil melirik kiri-kanan dengan hati-hati. "Maling!" Teriak seorang ibu di pasar. Isak mengambil beberapa gorengan ibu tersebut dan berlari.
Ketika tukang ojek di pasar mendengar teriakan ibu itu sehingga mereka beramai-ramai mengejar Isak. Namun Isak dengan lincahnya berlari dan bersembunyi sehingga selamat dari bahaya--gebukan warga.
Seusai makan, hari sudah setengah gelap, Isak keluar dari tempat persembunyiannya. Ketika melihat seorang gadis berjalan sendirian menuju pasar, Isak mendekat lalu merampas tas yang digenggam gadis itu.
"Berhenti! Kembalikan tas gadis itu. Kalau tidak, peluru ini akan melayang mengenai kepalamu." Teriak seorang polisi wanita tepat di belakang Isak.
Pasar tersebut terkenal rawan dengan kejahatan sehingga setiap malam beberapa petugas kepolisian melakukan patroli--pasar dan sekitarnya. Sebab, belum lama ini di pasar tersebut telah terjadi peristiwa pembunuhan seorang gadis dengan kejam. Dan sampai sekarang belum terungkap siapa pelakunya.
Akhirnya Isak dibawa ke kantor polisi dan ditahan selama dua hari. Karena tindakannya itu tidak begitu berat sehingga polisi membebaskannya.
"Saudara Isak, Anda sudah boleh pergi dari sini." Kata polisi wanita sambil membuka pintu tahanan.
"Bu polwan, saya tidak mau pergi dari sini." Tegas Isak.
"Lah, kemarin tidak mau dibawa ke sini. Sekarang tidak mau pergi dari sini, bagaimana pikiran Anda ini." Polisi wanita itu terheran-heran.
"Karena ada ibu polwan," candanya. "Apa? Jaga ucapanmu." Tangkasnya.