Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cahaya di Negeri Lembah

14 November 2023   12:14 Diperbarui: 14 November 2023   12:19 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Namun apa yang dilihat dan diucapkan Adil di depan warga sia-sia. Mereka tidak percaya dengan ucapannya. Sehingga Adil kembali ke rumahnya dengan rasa cemas.

****

"Kita pergi sekarang!" kata istri Adil. "Tidak. Bawa saja anak-anak kita pergi dari sini." Jawab Adil.

Akhirnya istri dan anak-anaknya pergi seusai mengemas barang-barang mereka.

Karena Adil tidak ingin meninggalkan warga sehingga Adil bertahan walaupun Adil telah memperingatkan mereka, juga telah mengetahui tentang pertistiwa itu sudah di depan mata.

Siang itu, semua warga sibuk mempersiapkan upacara malam, yang laki-laki mendekorasi Rumah Adat menggunakan daun muda Seho sedangkan perempuan atau istri mereka disetiap rumah menyiapkan makanan untuk dibawa ke Rumah Adat.

Adil hanya terdiam tetapi hatinya cemas ketika melihat warga dengan antusias menyambut atau merayakan pesta besar yang sebentar lagi dilaksanakan sebab inilah hari yang sangat dinanti-nantikan oleh semua warga. Karena setiap panen padi ladang hanya sekali diadakan upacara.

Di sore hari tambur mulai berkumandang dan semua warga berbondong-bondong datang di Rumah Adat dengan membawa makanan masing-masing. Upacara pun dimulai dengan tarian cakalele sebagai pembuka upacara sambil menunggu warga yang lain.

Setelah semuanya berkumpul dan makan bersama. Dipertengahan upacara, semua lelaki sudah dipenuhi alkohol namun tambur terus dikumandangkan diiringi tarian cakelele dibibir Rumah Adat untuk menghibur sekaligus sebagai tarian ucapan syukur.

Tanpa persiapan dan acuh terhadap ucapan atau penglihatan petuah mereka yakni Adil. Tiba-tiba datanglah segerombolan persis seperti yang dikatakan Adil tanpa belas kasih membantai seluruh warga, kecuali Adil. Karena Adil memiliki kebal tubuh sehingga Adil dijadikan sebagai tahanan mereka karena senjata mereka tidak mempan atas Adil.

Bukan hanya warga yang dibantai tetapi seluruh rumah warga dibakar, rata tanah. Hanya satu yang tersisa yaitu Rumah Adat sebab dihuni oleh roh halus yang melindungi Rumah Adat tersebut. Karena warga belum memeluk agama apapun seperti saat ini sehingga mereka percaya bahwa makhluk halus dapat melindungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun