Seusai ibu menelpon mu. Ayahmu menghembuskan nafas terakhirnya  setelah mendengar ucapanmu; "Iya Bu. Nanti Leo usahakan."
Ayahmu berpesan sama ibu bahwa setelah Leo pulang sampaikan padanya. Adiknya Emil tidak boleh putus sekolah]. Ibu bercerita panjang saat kami duduk di ruang tamu.
Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIT. "Istirahatlah nak" ucap ibu dan beranjak dari tempat duduknya itu.
"Baik Bu."
***
Pagi itu kabut masih bertengger di udara, aku mengunjungi makam ayah yang tak jauh dari rumah. Sekitar 5 meter jauhnya.
"Maafkan Leo, ayah. Leo belum membahagiakan ayah. Mengapa ayah pergi secepat ini. Terima kasih ayah, terima kasih telah membesarkan ku." Pagi itu aku menangis tersungkur di makam ayah.
Pagi itu, matahari mulai nampak di ufuk timur, seusai mengunjungi makam ayah di halaman rumah, aku masuk ke rumah.
Saat kaki ini mau melangkah masuk ke kamarku. "Leo," suara ibu dari dapur.
"Iya ibu, ada apa?" sahutku.
"Sarapan dulu. Bangunkan adikmu Emil, kita sarapan bersama.