"Ah, jangan menuduh sembarangan pada Panglima Otar seperti itu. Kamu tahu kan betapa hebatnya panglima. Mungkin saja itu Lalat Raksasa yang lain," bantah Arya seakan membela Panglima Otar.
"Ya sudah kita kembali ke kerajaan." Lanjutnya.
Sesampainya di kerajaan Arya menceritakan kepada ayahnya bahwa ia melihat Lalat Raksasa.
Seusai Raja Abia mendengar cerita itu dari Arya, putranya itu. Raja Abia mulai curiga. Akhirnya Raja Abia memerintahkan salah satu prajurit disitu untuk memanggil Panglima Otar agar segera menghadap padanya.
***
"Hormat hamba raja. Apakah ada perintah? Hamba menunggu perintah raja" ujar tegas Panglima Otar saat berdiri di depan raja sambil menundukkan kepala. Saat itu raja sedang duduk di atas takhta.
"Saya mendengar cerita putraku, Arya, bahwa ia melihat seorang wanita di Danau Telaga Lina. Dan wanita itu sedang bersama dengan salah satu Lalat Raksasa." Tutur raja.
"Bagaimana Lalat itu masih ada padahal panglima telah membunuhnya?" tanya Raja Abia karena curiga.
"Siap raja. Benar, hamba telah membunuh Lalat Raksasa itu dengan tanganku sendiri. Mungkin yang diceritakan pangeran adalah Lalat Raksasa lain." Jawab Panglima Otar.
"Bila Lalat Raksasa itu masih hidup, sudah pasti datang ke kerajaan Maleeo untuk membuat kekacauan. Tapi buktinya sekarang sudah beberapa tahun ini hal itu tidak terjadi." Tegas Panglima Otar di depan raja.
[Bersambung]