Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Titisan Dewi Telaga Lina (2)

29 Juni 2023   09:27 Diperbarui: 29 Juni 2023   09:30 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasanya, seusai berburu Arya mengunjungi Telaga Lina untuk mandi atau sekedar memandangi keindahan danau itu.

Hari itu tidak ada satupun buruan yang didapat oleh Arya dan kedua prajurit sehingga mereka langsung pergi ke danau.

Sampai di danau, Arya baru saja kakinya menyentuh tepi danau, ia melihat dari jauh ada seorang wanita cantik seusianya memakai jubah putih layaknya bidadari yang turun dari langit tengah berdiri sedang memandangi Telaga Lina seorang diri dekat sebuah Goa Batu.

Akhirnya Arya membatalkan niatnya untuk mandi dan mengenakan kembali pakaiannya dan beranjak pergi ingin menghampiri wanita itu.

Arya berusaha mendekati wanita itu. Tapi tiba-tiba kedua prajurit menarik Arya karena mereka melihat ada Lalat Raksasa keluar dari Goa Batu, tepat di belakang wanita.

Wanita itu mendengar suara mencurigakan sehingga membalikan badannya dan untung saja yang muncul di belakangnya adalah Lalat Raksasa jadi rasa curiganya hilang seketika. Ditambahnya lagi di sekitar Goa itu rimbun jadi wanita itu tidak dapat melihat mereka.

Arya dan kedua pengawalnya belum beranjak pergi dari tempat itu sambil bersembunyi di balik pepohonan dengan tujuan mengintip pembicaraan Lalat dengan wanita tersebut.

Namun Lalat Raksasa langsung mengajak masuk wanita itu ke dalam Goa Batu.

"Pangeran Muda, bukannya Lalat Raksasa telah mati dibunuh oleh Panglima Otar, mengapa masih ada?" tanya salah satu pengawalnya.

"Iya, ya?!" jawab Arya bingung.

"Jangan-jangan panglima Otar berbohong pada ayahmu" curiga pengawal yang satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun