Tiga peserta/mahasiswa (penanya) mulai menggelontorkan pertanyaan. Salah satunya peserta mewakili dari Tadulako yang satunya lagi dari tuan rumah (kerabat dari Udayana sendiri) dan saya mewakili dari Univ. Sam Ratulangi.
Seusai menjawab pertanyaan kami, kami bertiga masing-masing diberikan tiga buku plus foto bareng bersama narasumber.
Seusai seminar, besoknya, kami langsung pindah lokasi lain yaitu di Desa Candikuning Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Pagi-pagi benar 4 bus sudah terparkir rapi di depan hotel dan cukup mewah sebab bus tersebut adalah bus pariwisata, ternyata persiapan panitia sungguh luar biasa.
Tiba di lokasi kedua dan tinggal di salah satu asrama bertingkat dua dan dua aula sebagai tempat untuk dipakai ketika ada pertemuan singkat sebelum dilakukan sebuah kegiatan.
Oh iya, yang menghadiri Pra-sarasehan Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia waktu itu sekitar 14 universitas di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke-dari Pulau Rote sampai Miangas.
Selama beberapa hari di Desa Candikuning, kami melakukan riset mini yang telah dibagi oleh panitia dalam bentuk kelompok.
Tujuan dari riset mini adalah melatih setiap siswa untuk terjun lapangan. Selain itu, mengetahui destinasi wisata yang ada di Candikuning.
Sepengetahuan saya bahwa, tempat wisata itu seperti pantai, danau, gunung atau bukit. Ternyata kebun Hortikultura bisa diangkat sebagai destinasi wisata dan menjadi daya tarik tersendiri juga.
Selain itu, mengait para wisatawan tidak hanya dengan objek atau destinasi wisata alam tetapi wisata budaya juga menarik.
Setelah kami amati atau terjun langsung di lapangan terutama saya, banyak wisatawan dari mancanegara datang ke Desa Candikuning karena beragam macam tempat wisata yang menarik dan unik.