Sekitar tahun 2017 saya dan beberapa kerabat mengikuti sebuah kegiatan Pra-sarasehan yang diadakan oleh Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia (JKAI) bertempat di kampus Udayana, Bali.
Saya dan ketiga kerabat yaitu Roni Ritonga Manembu, Abdon Gunarto Tolabit dan Novita Irmawati Taya sebagai peserta yang mewakili dari kerabat Antropologi Universitas Sam Ratulangi Manado.
Satu minggu sebelum berangkat kami berempat telah membeli tiket pesawat. Konon, biar agak murah tiketnya. Hehehe..
Kami memilih penerbangan Lion Air dan ini kali pertama saya naik pesawat selama hidup, namun tidak tahu dengan ketiga temanku apakah mereka juga baru pertama kali naik pesawat.
Karena sejak awal (satu minggu sebelumnya) sudah membeli tiketnya sehingga kami mendapat tiket dengan harga 900-an sekian.
Kami pun berangkat dari Bandar Udara Sam Ratulangi dan tiba di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Lama perjalanan sekitar 2 jam lebih di atas udara karena sebelumnya transit di Bandar Udara Hasanuddin, Makasar.
Sampainya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, kami dijemput salah satu panitia yang ditugaskan (panitia bagian akomodasi dan transportasi) sehingga kami mudah dan tidak perlu bingung serta repot-repot mencari taksi.
Kebetulan yang menjemput kami itu berdarah Minahasa (Manado) jadi soal komunikasi kami tidak canggung, berkomunikasi pun seperti halnya di Manado.
Saat itu bukan hanya kami berempat tetapi ada beberapa kerabat lain dari Universitas Tadulako, Kendari.
Dari Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, kami langsung menuju Hotel atau penginapan yang telah disediakan panitia. Sebab sebelumnya kami telah mendaftar. Jadi semua memang sudah disiapkan dengan baik oleh panitia Pra-sarasehan.
Singkat cerita, besoknya dimulai kegiatan tersebut. Pembukaan diawali dengan seminar. Setelah selesai penyampaian materi kami diberikan kesempatan untuk bertanya.