Aku hanya diam dan menundukkan kepala. Sakit sekali hati ini saat mendengar ucapan sahabatku itu.
"Sialan! Cepat ambil barang-barang mu dan pergi dari sini" lanjutnya.
Ary sangat marah karena dari tadi ia menekan tombol bell rumah tapi aku tidak mendengarnya. Sebab aku ketiduran di sofa.
Aku sangat malu saat Ary memarahiku. Sebab Ary tidak datang sendiri, tapi bersama pacar Ary, Pak Luki, Pak Arman, pemilik (TBA).
Aku tidak menyangka Ary sekejam ini padaku. Dan baru kali ini Ary marah padaku. Selama ini Ary yang ku anggap sebagai teman baikku, ternyata aku salah.
Aku tidak berkata apapun langsung ambil barang-barang ku yang ku letakkan di samping sofa, tempat aku tertidur tadi.
Aku baru saja memegang tas juga satu dus. Tiba-tiba mati lampu. Dan aku mengeluarkan ponselku dari dalam saku celana.
Tapi sebelum ku pencet tombol power, layar ponselku hidup sendiri. Ternyata, sebuah chat WhatsApp masuk.
[Selamat ulang tahun, Leo. Maaf aku hanya mengucapkan ini lewat WhatsApp dan aku tidak memberikan hadiah untukmu. Sehat selalu, juga sekeluarga di kampung. Salam rindu dari Lucy].
***
[Happy Birthday To You ... Happy Birthday To You ... Happy Birthday, Happy Birthday, Happy Birthday Leo!]