Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PR untuk Siswa: Bagaimana Cara Seorang Guru Memberikan PR yang Efektif?

27 Oktober 2022   22:14 Diperbarui: 27 Oktober 2022   22:34 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru dalam memberikan PR pada siswa kurang lebih ada tiga macam yaitu;

Pertama, PR berupa soal essay. PR semacam ini diberikan kepada siswa untuk menjawab soal-soal yang diberikan guru di sekolah tersebut. Seusai menjawab soal-soal itu di rumah besoknya siswa membawa kembali atau hasil dari menjawab soal-soal tersebut siswa membawa pada pertemuan berikutnya.

Kedua, yaitu PR menghafal. PR semacam ini biasanya setelah diberikan atau seusai disuruh mencatat di sekolah dan ada point-point penting (menurut guru) siswa ditugaskan itu untuk belajar (menghafal) dan dipertemuan berikutnya satu per satu siswa menghafal di depan siswa lain di sekolah.

Ketiga, guru memberikan salah satu bab dalam buku ajar untuk dicatat oleh siswa secara ringkas tapi banyak PR semacam ini suruh mencatat keseluruhan isi bab, dan sama, siswa membawa PR tersebut pada saat tatap muka selanjutnya.

Ketiga PR di atas, diulang-lang seperti itu. Apakah ini efektif? Apakah siswa benar-benar memahami PR yang dicatat atau dijawab soal-soal essay itu atau seusai menghafal?

Menurut hemat saya, ini tidak efektif. Mengapa? Sebab menghafal belum tentu mengerti, begitu juga dengan mencatat per bab karena pemahaman anak atau siswa ketika diberikan tugas menghafal itu sekedar mereka hafal setelah itu lupa.

Juga dalam hal mencatat, siswa akan berusaha menyelesaikan tugasnya itu dengan mencatat tetapi tidak ada pemikiran untuk mengerti apa yang telah dicatatnya itu. Sehingga, catatannya itu dibuka atau dipelajari ketika ulangan tiba.

Jadi harusnya bagaimana?

Pekerjaan Rumah (PR) boleh-boleh saja diberikan untuk siswa tetapi tidak seperti cara di atas. Kalau dari saya hanya dua PR yang bisa diberikan pada siswa dan caranya pun harus dirubah antara lain;

Pertama, soal menghafal. Tugas tersebut guru tidak boleh menyuruh siswa sekilas  menghafal tetapi diberikan tugas yaitu memahami setiap point-point penting yang telah dicatat atau diberikan oleh guru.

Kemudian, pada saat pertertemuan selanjutnya siswa mampu menjelaskan point-point tersebut di depan siswa/i yang lain. Juga, siswa yang lain diberikan ruang untuk bertanya kepada siswa yang tengah menjelaskan di depan itu.

Setelah usai presentasi dan tanya jawab siswa, guru menambahkan atau meluruskan ketika ada siswa yang masih bingung dalam menyampaikan isi materi yang disampaikan oleh siswa.

Kedua, mencatat per bab. Tugas semacam ini, alangkah baiknya diberikan tugas kelompok dan materi yang dicatat seringkas mungkin.

Dan ini juga sama, tidak sekadar dicatat lalu dibawa ke sekolah untuk diperiksa oleh guru tetapi dipresentasikan seperti halnya  point pertama.

Dengan deberikan PR seperti diuraikan ini, siswa lebih aktif di kelas dan mudah dalam memahami setiap materi yang diberikan oleh guru. Sehingga, siswa SMA tidak kaku lagi atau setidaknya  lebih siap memasuki dunia kampus. Begitu juga dengan siswa tingkat SMP ketika masuk SMA lebih siap.

Bagaiman dengan PR berupa soal-soal essay? Menurut saya, ini dihilangkan saja atau dimasukkan ke soal latihan saja.

Bailengit, 27 Oktober 2022

Arnol Goleo  [23:47 WIT]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun