Ternyata bukan itu urusannya, bukan pula domain focus pada penodaan agama ? rasanya terlalu kecil untuk membawa-bawa nama PMKRI ke urusan melaporkan satu orang ke kepolisian. Apalagi urusan itu adalah urusan akidah orang Kristiani.?
Jadi kemungkinan pelaporan PMKRI tersebut karena akhir-akhir ini politik kebangsaan yang semakin diusik oleh beberapa oknum yang selalu meniupkan sentimen-sentimen keagamaan. Apalagi perilaku oknum tersebut mulai menyerempet teman dekat PMKRI Â sejak Republik ini berdiri yaitu HMI yang sebagian anggotanya telah di tangkap dalam demo anarkis 411.
Kejadian seperti inilah nampaknya mulai di sadari oleh beberapa pimpinan PMKRI. Yaitu jika politik sektarian ini terus dihembus-hembuskan oleh oknum-oknu tertentu. Maka cepat atau lambat akan mengarah kepada disintegrasi bangsa. Meraka tak mau bangsa ini dipecah belah oleh manusia-manusia kemarin sore yang cuma pandai berteriak dijalan dan memprovokasi massa dengan mengatas namakan agama. Â
Gugatan tersebut, seolah mau memberi signal kepada pihak-pihak yang bermain dibelakang ini. Bahwa jika kondisi ini terus di hembus-hembuskan maka sebagai orang Katholik pun yang tadi nya dianggap tidak bersuara, tidak pernah menanggapi caci maki murahan ala jalanan seperti itu, akhirnya juga punya batas kesabaran.
Pesan adanya batas kesabaran yang terusik inilah, nampaknya mau di ingatkan oleh PMKRI kepada semua pihak agar jangan main-main jika menyangkut politik dengan etika kebangsaan Indonesia.  Ada saatnya  untuk tampil membela ke Indonesiaan.
Apalagi jika dilihat para pimpinan PMKRI yang tampil adalah wajah-wajah mereka khas dari Indonesia Timur dengan baret merah bol kuningnya.
Artinya ada pesan khusus yang disimbolkan dalam bentuk perlawanan utk mengugat mereka-mereka  yang seolah selama ini mendominasi sebagian politik di negeri ini, dan mereka-mereka itu sekarang, diduga  sedang  mencoba memecah belah bangsa ini hanya demi kepenting politik sempit kelompoknya.
Semoga saja peringatan PMKRI ini menyadarkan semua pihak agar lebih hati-hati dan lebih ber-etika dalam berpolitik dibangsa ini. Bukan dengan cara-cara yang yang tidak etis lalu segala cara dipakai hanya demi memuaskan syahwat politik kelompoknya saja.
Sekali lagi kepada PMKRI maju terus … bangsa ini masih membutuhkan sumbangsih pikiran kritis dari para kader-kader mu, sebagai penyeimbang politik kebangsaan di negeri ini…
Eccl,.et patria.
Salam nusantara…