Perkiraan proyek reklamasi diatur dalam raperda zonasi. Â Bahkan menurut rencana zonasi lahan yang akan di reklamasi yakni seluas 5.100 hektar atau sama dengan 51.000.000 meter dalam bentuk 17 pulau dan akan dilaksanakan oleh beberapa pengembang termasuk PT.APL.
Rencana reklamasi seluas 51.000.000 meter ini. Dalam raperda diusulkan oleh pemda adanya aturan bahwa 15% dari lahan tersebut akan diserahkan oleh pengembang kepada pemda DKI.
Lahan yg akan di terima pemda kira-kira seluas 7.500.000 meter. Lahan ini menurut rencana utk kepentingan publik, mulai dari taman dan berbagai sarana lainya.
Dugaan atau tawaran negosiasi agar angka semula dari 15% akan di turunkan menjadi 5% inilah yang sekarang mulai terungkap ke publik. Tapi terlanjur terjaring operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK.
Adapun dugaan modus operandi mereka yakni merenegosiasikan angka-angka diatas agar bisa diperjuangkan dalam rapat pleno oleh DPRD untuk diturun sesuai dengan target yakni hanya 5% saja.
Sepintas kelihatan sederhana, seolah hanya sedikit turun dari 15%.menjadi 5%. Padahal dibalik ini semua jika dihitung secara matematika dengan cara simpel saja yakni agar mudah dicerna logika, Â Â Â Â maka akan terlihat sebagai berikut:
Semula pemda DKI akan memperoleh lahan seluas 15% atau 7.500.000 meter. Jika dirubah menjadi 5% atau 2.500.000 meter. Maka pemda DKI akan mengalami kerugian atau kehilangan lahan seluas 7.500.000 - 2.500.000 = 5.000.000 meter
Nyata adanya bahwa pemda akan berpotensi kehilangan 5.000.000 meter persegi. Jika kita kalikan dengan harga saat yang akan datang tahun 2020 yakni dengan asumsi perkiraan harga saat itu Rp 50 juta permeter.
Maka hasil kerugian yang akan diperoleh adalah :
5.000.000 X 4Rp.50 juta = Rp. 250 Triliyun,-
Potensial kerugian sebesar 250.T jika benar-benar direalisasikan dalam artian bahwa benar DPRD akan menyetujui usulan menjadi 5% persen saja lahan peruntukkan public utilities yang diserahkan ke pemda DKI. Artinya yang tadi baru potensi maka akan menjadi nyata yaknu bersiaplah negara akan kehilangan 250 T.