Membenturkan Ahok dengan PDI-P adalah sangat tidak baik, bila ada tundingan-tudingan bahwa pihak luar bermain untuk membenturkan PDI-P melawan pihak lainnya. Kiranya perlu untuk di renungkan kembali. Jangan-jangan justru dari internal PDI-P lah yang selalu memanas-manasi agar benturan ini tetap terjadi. Hanya karena ingin memuaskan napsu guna membalas atas kekecewaan mereka dimasa lalu.
Jangan sampai sakit hati sekelompok orang telah mempengaruhi para pengurus DPP nya untuk segera bertindak segera seolah melawan kehendak (sebagian) rakyat Jakarta. Akankah lebih baik meredam pengaruh sekelompok orang ini yang menurut catatan prestasi untuk rakyat Jakarta masih belum terlihat.Dari pada mengorbankan idealisme partai yakni membela wong cilik.
Sebelum terlambat ada baiknya penyataan Deparpolisasi, Independen lalu dianggap liberal. Segeralah di ralat atau ditarik sebelum menjadikan publik antipati secara masal atas ucap-ucapan yang sungguh miris dan menyentak hati rakyat.
Jika hanya surat sepotong yang dikeluarkan untuk mengatur secara internal akan ucapan atau statement kadernya agar tak sembarangan memberikan pernyataan. Mungkin saja itu cocok untuk internal partai. Tapi bagaimana dengan rakyat yang keburu mulai antipati dan men-cap bahwa dengan kalimat deparpolisasi seolah terkesan panik dan menyerang membabi buta.
Jangan sampai berkembang anggapan bahwa dulu PDI-Perjuangan dikerjai oleh penguasa Orde Baru. Lalu sekarang PDI-Perjuangan(oknum) mengerjai sebagian rakyat DKI.
Salam nusantara...
*)Foto ilustrasi : antaranews.com