Mohon tunggu...
Nolwi
Nolwi Mohon Tunggu... Usaha sendiri -

Akar kekerasan adalah kekayaan tanpa bekerja, kesenangan tanpa hati nurani, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moralitas, ilmu tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip.(Mahatma Gandhi 1869-1948)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Segera Cegah Partai Politik Menjadi Kapling Keluarga dan Kroni?

25 Februari 2016   20:19 Diperbarui: 25 Februari 2016   21:02 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya perlahan tapi pasti partai kecil mulai berguguran dengan aturan tersebut. Kanibalisme parpol terjadi dimana-mana. Maka terakhir tinggal 10 parpol yang tersisa?..Padahal kalau memang bedemokrasi dngan fair partai-partai itu membiarkan partai kecil untuk tetap ikut pemilu tak usah di gembosi sejak awal. Ini menandakan mereka-mereka yang sudah besar itu ternyata takut juga suaranya digembosi oleh partai kecil?

Semakin langggeng kekuasaan, bukannya demokrasi benaran yang diterapkan. Tapi justru demokrasi akal-akalan elit parpol. Mereka tetap melanggengkan kekuasaannya untuk bertahan. Bahkan perkembangannya jauh melenceng dari semangat reformasi yaitu membasmi KKN tapi justru sekarang partai-partai itulah yang memelopori pesatnya perkembangan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme).

Ini jika dibiarkan maka suatu saat jika tuntutan untuk mengganti dari tirani para elit parpol akan akan semakin kencang dituntut oleh rakyat, agar parpol tersebut segera dibubarkan. Bahkan bukan tidak mungkin partai-partai besar saaat ini yang tidak memihak kepada kehendak rakyat tapi tetap mempertahankan kapling keluarganya utk mengendalikan parpolnya. Maka jangan heran suatu saat mereka akan dicap oleh rakyat sebagai partai bahaya laten.

Salam nusantara..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun