Mohon tunggu...
Sabarniaty Saragih
Sabarniaty Saragih Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga dengan tiga anak

Tampil apa adanya dan selalu berusaha melakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Aku Takut Tuhan Bingung"

23 Juli 2020   11:34 Diperbarui: 23 Juli 2020   11:42 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Harusnya kita tanya dulu sebenarnya Oppung mau apa, mau sembuh atau mau mati. Biarkan saja Oppung meminta apa yang dia inginkan. Harus diri sendiri dulu yang minta sama Tuhan baru kita doakan. Aku yakin Tuhan mendengar apapun permintaan Oppung karena aku tahu Oppung orang baik. Kan kalau kita baik, kita minta apa saja sama Tuhan, dikasi", dia meneruskan penjelasannya.

Rasanya gemes banget dengar dia bicara seperti itu.

Dua hari setelah paspor di tangan, aku berangkat ke Penang. Ibu masih di ruang icu, masih menunggu kondisinya lebih stabil. Sesekali dia sudah bisa membuka mata sekejap jika dipanggil, sudah bisa menjawab satu dua kata dengan lemah.

Seperti pesan si anak tengah sebelum berangkat ke Penang "Sampai di sana, Inang jangan lupa menanyakan Oppung apakah dia benar mau sembuh atau mati" maka ketika aku menjenguk di ruang icu, aku mencoba menanyakan hal itu kepada ibu.

Walaupun ibu cuma berdiam tidur, sesekali membuka mata sekejap, tangannya menggenggam dengan lemah, aku berbicara banyak hal. Ketika pesan si anak tengah aku sampaikan, ibu merespon lemah dengan air mata disudut matanya.

"Mamak mau sembuh?", lalu ibu mengangguk.

"Mamak pengen mati?",ibu menggeleng.

Hari ketiga aku di sana ibu sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat tapi masih dalam pengawasan ketat. Keesokan harinya aku pulang ke Jakarta, karena suami juga tidak bisa cuti lama-lama.

Sesampainya di Jakarta, si anak tengah bertanya apakah aku sudah menanyakan pesannya. Aku bilang Oppung ingin sembuh. Setelahnya dia mulai mendoakan Oppungnya.

Baru beberapa hari sampai di Jakarta, dikabari lagi kalau kondisi ibu drop, ada pendarahan di otak dan harus di operasi lagi. Dua kali operasi di otak dalam kurun waktu seminggu. Oh God...

"Oppung operasi lagi, jangan lupa doain Oppung ya", kataku kepada anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun