Setiap daerah di dunia punya perkembangan pertanian yang berbeda satu sama lain. Pertanian menghasilkan revolusi besar pada kehidupan umat manusia bahkan sebelum adanya revolusi industri.Â
Dapat disimpulkan bahwa revolusi pertanian adalah budaya revolusi pertama bagi manusia. Revolusi pertanian adalah perubahan cara hidup manusia dari berburu makanan menjadi bercocok tanam secara menetap.Â
Ciri-ciri revolusi pertanian yaitu ekstesifikasi pertanian, penjinakan hewan kemudian ditenakkan dan tenaga kerja manusia atau sumber daya manusia. Masa revolusi pertanian dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Zaman Neolitik
Revolusi pertanian pertama terjadi pada zaman neolitik. Revolusi neolitik merupakan masa transisi secara besar-besaran dari gaya hidup berburu hingga memproduksi makanan sendiri melalui kegiatan bercocok tanam.Â
Istilah tersebut pertama kali dicetuskan oleh V. Gordon Childe di tahun 1923 untuk menggambarkan revolusi pertanian pada sejarah Timur Tengah. Pada masa tersebut manusia meninggalkan gaya hidup berpindah atau nomaden menjadi menetap karena telah mengetahui tentang budidaya tanaman serta penjinakan hewan, masa ini diperkirakan terjadi di Zaman Holosen yaitu sekitar 12.500 tahun yang lalu.
2. Revolusi Pertanian ArabSetelah runtuhnya Romawi dan negara-negara barat, kemajuan teknologi beralih ke Timur Tengah. Setelah tahun 700 M, islam menyumbangkan hasil kebudayaannya kepada dunia.Â
Kebudayaan islam muncul dengan hasil teknologi dan ilmu pengetahuan yang lebih rasional ketimbang sebelumnya. Revolusi ini disebut Revolusi Pertanian Arab atau Revolusi Hijau Abad Pertengahan.Â
Nama tersebut dicetuskan oleh sejarawan bernama Andrew Watson di tahun 1974. Watson mengatakan bahwa terdapat perubahan yang mendasar dalam bidang pertanian di wilayah islam (Dunia Lama) pada abad ke-8 hingga abad ke-13.
3. Zaman Mesopotamia
Mesopotamia adalah sebuah wilayah di Asia Barat dan letaknya berada di antara Sungai Eufrat dan Sungai Tigris. Revolusi ini berlangsung sekitar 10.000 SM dan di tahun 5000 SM telah nampak teknologi irigasi yang juga berperan dalam sistem pertanian kuno. Peradaban Mesopotamia melahirkan pertumbuhan peradaban Bangsa Sumeria.
4. Revolusi Pertanian Inggris
Revolusi ini menggambarkan masa pembangunan pertanian di Inggris pada abad ke-15 hingga abad ke-19. Masa ini mematahkan siklus sejarah kelangkaan pangan di Eropa karena terjadi peningkatan produktivitas dan hasil bersih melalui perkembangan benih unggul dengan metode pemuliaan tanaman.Â
Revolusi di masa ini telah mengembangkan mekanisasi melalui pengolahan tanah menggunakan traktor dan telah dikenal juga pemupukan menggunakan pupuk kotoran ternak.
5. Revolusi Hijau
Istilah Revolusi Hijau mengacu pada serangkaian penelitian, pengembangan dan transfer teknologi di tahun 1940 an hingga 1970 an yang berhasil meningkatkan produksi pertanian secara nyata.Â
Revolusi ini meliputi pengembangan varietas unggul tanaman sereal, perluasan infrastuktur irigasi, modernisasi Teknik manajemen, distribusi benih hibrida, penggunaan pupuk sintetis dan pestisida.
Revolusi pertanian merupakan perubahan secara drastis dari subsisten menjadi pertanian komersial dalam skala yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi dan bahan pangan baru, ditandai dengan munculnya Teknik pertanian, penemuan pangan baru, ternak dikandangkan dan mekanisasi.Â
Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang juga pertanian. Pada abad 21 muncul beberapa teknik pertanian yang lebih mudah dan terjamin hasilnya. Contoh trend perkembangan pertanian tersebut antara lain seperti pertanian organik, teknologi rumah kaca bahkan aeroponic atau bercocok tanam di udara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H