Nama Mahasiswa    : Arniati
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 20230120913271
Prodi/ Bidang Studi  : PGSD B/PPG Prajabatan
Â
01.01.2-T3-8. Aksi Nyata - Manusia Indonesia bagi Saya
      Sebagai mahasiswa, penting bagi kita untuk memahami identitas manusia Indonesia. Pemahaman ini dapat diperkuat melalui observasi dan penghayatan di ekosistem sekolah. Artikel ini akan merefleksikan makna manusia Indonesia bagi saya berdasarkan pengamatan kritis terhadap tanda dan simbol di sekolah, serta proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan. Selain itu, artikel ini juga akan membahas bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila di SDN 2 Labuapi.
Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan
      Berdasarkan hasil observasi terhadap tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan di SDN 2 Labuapi, yakni dapat dilihat dari adanya keberagaman atau perbedaan agama, suku hingga latar belakang sosial ekonomi peserta didik. Peserta didik di SDN 2 Labuapi semuanya memeluk agama Islam. Sedangkan, suku peserta didik berasal dari suku Sasak. Latar belakang sosial ekonomi peserta didik beragam, namun rata rata dari mereka berasal dari kalangan menengah ke bawah. Adanya keberagaman tersebut mengajarkan mereka tentang pentingnya sikap toleransi dan saling menghargai kepada sesama. Selain itu, dengan adanya keberagaman tersebut dapat menjadi contoh atau pembelajaran kontekstual, yang dapat digunakan guru saat melakukan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran misalnya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan materi "Kemajemukan Masyarakat Indonesia" dan membantu guru menanamkan paham kepada peserta didik bahwa pentingnya toleransi dan saling menghargai.
      Banyak juga simbol penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan sebagai penguatan identitas Manusia Indonesia yang ada di SDN 2 Labuapi, dimana di setiap ruang kelas memiliki foto lambang negara yaitu garuda pancasila dan foto presiden dan Wakilnya, di dinding dinding kelas tertera foto pahlawan pahlawan Indonesia, dan ada beberapa foto kearifan lokal masyarakat Kalimantan Selatan. Hal tersebut menunjukkan sebagai bentuk pengenalan kepada peserta didik bahwa kita sebagai Manusia Indonesia memiliki keberagaman suku, adat, budaya, bahasa dan lainnya.
      Sekolah juga memiliki kegiatan setiap hari senin seluruh peserta didik, guru dan staf SDN 2 Labuapi diwajibkan mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih, yang mana pada kegiatan tersebut selalu dibacakan teks Pancasila, teks Undang Undang Dasar 1945, dan menyanyikan lagu wajib nasional/kebangsaan, dengan tujuan semua kegiatan ini dapat menanamkan nilai-nilai dan penghayatan pancasila dan kebhinekatunggalikaan dalam diri peserta didik maupun warga sekolah lainnya.
Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.
Penghayatan nilai-nilai Pancasila di SDN 2 Labuapi untuk menguatkan identitas manusia Indonesia sebagai berikut:
Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
- Memiliki makna bahwa bangsa Indonesia bertakwa dan mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa.
- Melakukan pembiasaan kegiatan literasi dengan membaca Al Qur'an sebelum kegiatan permbelajaran pertama di mulai khusus pemeluk agama islam sedangankan untuk peserta didik yang beragama lain, mereka bisa menyimak atau membaca buku lain yang sesuai dengan agamanya.
- Berdoa sebelum belajar.
- Mengucapkan dan menjawab salam ketika masuk dan keluar kelas Menjalankan sholat dhuha dan zuhur berjamaah
- Adanya kegiatan IMTAQ (Iman dan Ketaqwaan).
Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Memiliki makna adanya pengakuan terhadap persamaan derajat anatar sesama manusia dan setiap warga memiliki hak dan kewajiban.
- Peserta didik berperilaku 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) kepada semua warga sekolah.
- Mengucapkan magic word (terima kasih, maaf dan tolong) kepada guru atau warga sekolah lainnya dan mencium tangan guru sebagai implementasi manusia yang beradab.
- Saling menghargai, rukun dan toleransi sesama teman dan warga sekolah lainnya.
- Menaati peraturan sekolah.
- Peduli, berempati dan berinfaq terhadap teman yang sakit dan terkena musibah
Sila ketiga: Persatuan Indonesia
- Bersatu padu dan bekerja sama dengan teman teman di skeolah terutama di kelasnya sendiri.
- Tidak berkelahi ataupun berselisih paham dengan warga sekolah lainnya.
- Aktif dalam kegiatan sekolah dan mengerhakan tugas dengan baik.
- Mengikuti upacara bendera dengan khidmat
- Bangga dan berani tampil sebagai pelaksana upacara bendera.
Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijakasanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
- Memiliki makna bahwa pemerintahan tersebut dari, oleh dan untuk rakyat dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.
- Menerima nasihat, saran, pendapat dan kritik dari guru, teman kelas, atau warga sekolah dengan lapang dada.
- Tidak menyela teman yang sedang berbicara tentang pendapatnya.
- Menghargai hasil musyawarah kelas atau kelompok.
- Ikut serta dalam pemilihan ketua kelas atau organisasi kelas.
Sila kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Mengandung makna tujuan bangsa Indonesia ialah tercapainya masyarakat yang adil dan makmur secara lahir maupun batin.
- Tidak membeda-bedakan atau mendiskriminasi/membully teman
- Bekerja sama untuk mencipatakan suasana kelas yang nyaman, aman, dan tentram.
- Menghormati hak masing-masing di kelas.
- Memahami kewajiban sebagai warga sekolah terutama di kelas.
- Menciptakan suasana kekeluargaan di kelas.
      Pengamatan terhadap tanda dan simbol di sekolah, serta proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan menunjukkan bahwa sekolah berperan penting dalam memperkuat identitas manusia Indonesia. Penghayatan nilai-nilai Pancasila yang diajarkan di sekolah juga menjadi landasan fundamental dalam membangun identitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berbudi luhur, dan berkebangsaan.
      Sebagai mahasiswa, saya menyadari bahwa penting untuk terus belajar dan memahami identitas manusia Indonesia. Saya berkomitmen untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi dalam menjaga keharmonisan dan persatuan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H