Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Deadlock to Heaven

16 September 2017   17:57 Diperbarui: 21 September 2017   22:26 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Leo tidak bisa menyanggah apa yang tertulis di Buku Kehidupan. Semua benar. Tapi yang membuat dia bingung saat ini dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan. Dan dia tahu tempat peristirahatan yang pantas bagi dirinya sebagai balasan dari semua perbuatannya di dunia.

            Lelaki itu bangkit berdiri lalu berlari sekuat tenaga, meninggalkan kedua malaikat itu.

            "Larilah sejauh mungkin. Larilah," ucap malaikat yang ada di samping Kilua, Xeoscha.

            Leo berlari sekencang mungkin meninggalkan kedua malaikat itu. Akan tetapi, dia merasa jalan yang dilalui semakin lama semakin panjang. Tenaga terkuras namun ia belum jauh dari kedua malaikat yang masih memandang nestapa padanya.

            "Percuma saja. Menyerahlah." Sekarang Xeoscha sudah berada di hadapan Leo.

            "Jangan halangi aku," sergah Leo sambil menyiapkan kuda-kuda untuk menyerang Xeoscha.

            Belum sempat melancarkan serangan, tangan Xeoscha sudah memegang gada emas, bersiap dihantamkan ke betis Leo. Leo terpelanting terkena hantaman gada milik malaikat itu. Wajah begitu keras menubruk permukaan jalan aspal.

            Leo belum mau menyerah. Ia bangkit berdiri meskipun kaki kanan pincang. Melihat lelaki yang di depannya belum menyerah, Xeoscha mengayunkan gada emasnya ke ulu hati Leo.

            Lelaki berkulit cokelat muda itu terlempar keras sampai punggungnya membentur pembatas jalan. Ia mengaduh kesakitan sambil memegang punggungnya.

            Lelaki itu sudah kehabisan tenaga. Tak punya kekuatan untuk berdiri lagi. Terpaksa ia menyeret badan mendekati Xeoscha.

            "Kau anak manusia yang tangguh tapi sayangnya..." Xeoscha mengangkat tinggi-tinggi gada emas di tangannya. Sekarang gada itu sudah diselubungi kobaran api. Dalam hati Leo, dia yakin malaikat itu akan segera mengirimnya ke neraka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun