" Kita pergi ya Raka ! " pamit Anna .
" Ya . Hati - hati . "
Dalam perjalanan ...
" An , ngerasain gak ada sesuatu yang disembunyiin sama bang Armand tadi ? "
" Disembunyiin apaan ? " tanya Anna .
" Mukanya tadi seperti tersirat raut wajah cemas , apa itu sebabnya dia nyuruh kita cepat pergi dari pulau ini atau ada hal lain yang berhubungan dengan hilangnya teman - teman kita ? "
" Heh , jangan berprasangka buruk dulu deh , kita kan gak punya bukti apa - apa buat nuduh dia yang enggak - enggak , gak baik nuduh sembarangan . Lagipula kelihatannya dia orang yang baik kok . "
" Yah aku cuma mengira - ira saja , bukan bermaksud menuduh , aku juga berharap kenyataan nya gak seperti itu . Eh ngomongin soal kenyataan , kayaknya kita sudah lewat dari sumber air nya nih ? " Fachry bingung .
" Kayaknya iya nih , udah kelewatan . Kita sih , ngobrol nya keenakan banget . Mana udah jauh banget lagi . "
" Udahlah kalau begitu kita cari di sini aja , aku ke sana&kamu arah ke sana . " kata Fachry sambil menunjuk arah Utara - Selatan .
" Tapi sebelum kita pergi ini kukasih seplastik beras buat pertanda arah siapa tahu kamu kenapa-napa jadi aku bisa datang ke tempatmu . " Fachry sambil memberikan beras tersebut .