Penggunaan batik yang bisa menaikkan gengsi pemiliknya dimulai dari proses pencucian, pengeringan, dan pelicinan yang tepat.
Proses pencucian batik itu sendiri tidak bisa disamakan seperti mencuci pakaian pada umumnya. Deterjennya harus khusus, namanya sabun lerak yang bisa didapatkan di toko batik. Mencucinya pun sebaiknya tidak mengenakan mesin cuci. Mencuci dengan tangan akan membuat batik lebih tahan lama. Saat mencucinya, tidak perlu direndam terlalu lama dan dikucek terlalu kuat. Cukup di angkat celup saja. Pemakaian pelembut dan pewangi pakaian pada saat membilas juga tidak diperlukan. Jika sudah selesai membilas, remas lembut kain batik untuk mengurangi airnya. Jemur dengan cara dikering anginkan ya, tidak perlu terkena sinar matahari langsung.
Jika kain batik belum benar-benar kering, biarkan agar menjadi kering sempurna. Proses penjemuran yang kurang kering akan menimbulkan bau apek dan kuman-kuman bisa berkembang biak dengan leluasa. Tentunya kita tidak menginginkan hal ini bukan.
Karena batik adalah kain istimewa aku biasanya memperlakukannya dengan istimewa pula. Tidak hanya proses pencucian dan pengeringan yang aku lakukan dengan hati-hati, proses pelicinan pun aku lakukan dengan penuh cinta.
Idealnya, pakaian batik dilicinkan dengan menggunakan steamer. Namun karena aku tidak punya, aku cukup menyetrikanya dengan setrika biasa. Tentunya dengan mengatur panasnya di level sedang saja, tidak terlalu panas, agar kain batik kesayanganku tidak rusak seratnya.
Sudah sejak jaman gadis dulu, aku mempercayakan proses setrika ini kepada Kispray, si cairan ajaib untuk melicinkan, mengharumkan, dan melembutkan batikku. Kebiasaan ini bahkan terbawa sampai sekarang. Aku selalu memastikan ada persediaan Kispray di rumah. Jika tidak, rasanya ada yang hilang dari kegiatan menyetrika.
[caption id="attachment_384584" align="aligncenter" width="484" caption="Batik Lampungku aku semprotkan Kispray, agar wangi, licin, dan harum sepanjang hari"]
Begitu pentingnya kah Kispray untuk keutuhan keluargaku? So pasti. Ketika mencuci aku tidak pernah menggunakan pewangi dan pelembut pakaian saat membilas karena menurutku ini hanya membuat proses mencuci menjadi lebih lama. Tidak praktis. Sementara buatku, waktu terlalu berharga hanya untuk menunggu. Otomatis, Kispray-lah yang menjadi andalanku saat menyetrika. Tinggal semprotkan cairan Anti Kuman ini ke atas pakaian yang akan disterika. Prosesnya cepat dan singkat. Pakaian menjadi lembut, licin, dan wangi semerbak sepanjang hari. Ketika sudah disimpan di dalam lemari pun, wanginya tetap menempel di baju.
Aku tidak takut kuman menyerang pakaianku karena Kispray Anti Kuman sudah melindungi pakaianku dari serangan kuman-kuman nakal. Kandungan alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride yang ada di cairan Kispray efektif membunuh kuman penyebab bau apek dan mencegah tumbuhnya jamur pada pakaian. Sudah wangi, harum, anti kuman pula. Lengkap deh.
Varian Kispray favoritku adalah yang warna violet. Aku salah satu pecinta bunga dan varian violet ini lah yang aku anggap paling merepresentasikan kesukaanku pada bunga. Varian Violet, mengandung wangi harum bunga-bungaan, mawar, dengan rasa yang sedikit manis, dan segar. Ada 3 varian lain yaitu Amoris, Segeris, dan Bluis. Amoris mengandung wangi tumbuhan, mawar, dan bedak. Segeris, mengandung wangi tumbuhan hijau, jasmin, dan wangi parfum. Yang terakhir adalah Bluis mengandung wangi tumbuhan, fresh, clean, dan wangi parfum.