Ketahanan ekonomi suatu negara atau wilayah terhadap kerusakan atau krisis ekonomi disebut resiliensi ekonomi. Untuk membangun resiliensi ekonomi, berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil dari krisis sejarah:
1. Mengenalli Resiko
Mengembangkan kemampuan untuk mengantisipasi risiko, mengevaluasi bagaimana risiko tersebut dapat berdampak pada aset ekonomi utama, dan mengembangkan kemampuan untuk bertindak sesuai dengan situasi.
2. Menghindari Guncangan
Banyak definisi ketahanan ekonomi berfokus pada kemampuan untuk pulih dengan cepat dari gangguan. Namun, menurut pembangunan ekonomi, ketahanan ekonomi terdiri dari tiga ciri utama: kemampuan untuk pulih dengan cepat dari guncangan, kemampuan untuk menahan guncangan, dan kemampuan untuk menghindari guncangan sama sekali.
3. Mengambil Resiko dengan Berani
Mengambil risiko dengan berani adalah pilihan yang lebih baik daripada terjebak dalam hal-hal yang tidak penting. Rencana yang buruk lebih baik diperbaiki dengan mempertimbangkan hasil yang mungkin dari risiko tersebut.
4. Mempertahankan ketahanan ekonomi dalam jangka panjang dan jendek
Upaya Resiliensi Ekonomi Jangka Panjang dan Jendek diperlukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membangun ketahanan ekonomi atau ketahanan ekonomi dalam jangka panjang.
5. Mengatasi Guncangan Eksternal
Menghadapi ancaman luar seperti bencana alam atau buatan manusia, penutupan pangkalan militer, keluarnya pekerja utama, efek perubahan iklim, dan sebagainya