Malam ini kembali aku menari di ujung tanduk nafsumu, jemari dan pacuan tubuhku berkontemporer acak layaknya alunan genre erotika, tak kuasa aku membendungnya....
Sayang.. hingga di kehidupan mendatang, takkan kulupa saat-saat di mana kita melantur dalam erotisme memoar, tanpa instruksi dan restorasi, hadirkan sirkulasi prosa keberadaanmu dalam wujud sensasi dramatis,sentuhan-lenguhan.
..
Kemudian kita nikmati dan nikmati....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!