Mohon tunggu...
ARMIKO GERRY AFANDY
ARMIKO GERRY AFANDY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Armiko Gerry Afandy. lahir di Trenggalek, bercita-cita menjadi seorang sastrawan, sastrawan yang menuangkan alam semestanya dalam karya-karya abadi dalam bentuk teks, termasuk ideologi yang dianutnya. Ada banyak orang cerdas yang setinggi langit, tapi selama mereka tidak menulis, mereka akan hilang dalam sejarah. Menulis merupakan salah satu bentuk pengungkapan perasaan yang akan bertahan selamanya, karena tulisan dan politik akan menjadi seni mewujudkan yang tidak mungkin menjadi mungkin dan memperjuangkan kelas sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konsumerisme Brand dan Passion Generasi Masa Kini, Bisakah Membunuh Ideologi Bangsa?

27 April 2024   21:30 Diperbarui: 27 April 2024   21:35 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks ini gaya hidup konsumerisme menonjol masuk dan mengakibatkan kiblat pada konsep manusia tentang gaya hidup berubah. konsumerisme tampil  seperti hegel yang menawan , tetapi disisi lain mengahsilkan kegelisahan dan kecemasan seperti halnya karl max.  konsumerisme bisa merubah sebuah pemikiran adagium tua Cartesius cogito ergo sum (fikiran saya membuat ada ) menjadikan pandangan consummo ergo sum (passion hidup adalah saya).

Maka dari itu seperti seseorang kaum konsumerisme yang mengandalkan nilai tertentu pada suatu gaya hidup, disisi lain persaingan para peluku industri casualties mengharuskan produsen untuk mencari terobosan dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan konsumerisme. Misalnya dengan menerapkan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dapat diterapkan pebisnis adalah dengan cara memaksimalkan penjualanya. Penjualan serta brand memiliki peranan penting dalam dunia bisnis, karena dengan Penjualan serta brand produk yang dihasilkan perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat luas.

Dapat ditarik kesimpulan konsumerisme adalah upaya menunjukkan identitas diri dalam era post modern. Konsumerisme mengakibatkan kiblat pada konsep manusia tentang gaya hidup berubah. Dalam hal ini hasratlah yang menentukan identitas seseorang, dan bukan oleh ketundukan pada agama atau apapun . Dengan setiap orang yang mempunyai cara dan berpikir dan gaya hidup konsumtif yang mana kita seakan bisa terpenjara dan teralienasi oleh kehidupan dan norma yang kita jungjung sendiri

Jika perusahaan memiliki kemampuan yang handal dalam merumuskan strategi Penjualan serta brand meskipun produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut biasa saja, perusahaan tersebut masih bisa meraup keuntungan. Sebaliknya, walaupun produk yang dihasilkan oleh perusahaan berkualitas, akan tetapi strategi Penjualan serta brand yang dilakukan tidak tepat maka keuntungan yang didapatkan perusahaan pun juga tidak maksimal.

Dalam dunia industri sekarang ini diibaratkan sebagai medan pertempuran bagi produsen yang bergerak dalam komoditi sejenis, oleh sebab itu perlu bagi suatu perusahaan untuk menciptakan strategi Penjualan serta brand yang tepat agar dapat memenangkan peperangan tersebut.  Strategi  iklan dan era konsumerisme merupakan alat fundamental bagi sebuah perusahaan yang dirancang secara khusus guna mencapai tujuan perusahaan dengan meningkatkan keunggulan bersaing yang dapat digunakan untuk melayani pasar sasaran.

Di era ini seperti ada portal yang berkembang agar kita bisa mendapatkan informasi dengan cepat. Hal tersebut pasti berdampak pada perubahan media iklan, cara memasarkan sesuatu, dan megahnya fitur dunia sosial. Dalam hal ini bisa membuat periklanan dan penjualan dari suatu produk akan lebih lebih mudah. Biasanya kita ditintut untuk bisa beradaptasi dalam realitas yang sureal ini dan masifnya skenario di industri modern ini bisa diatasi dengan strategi pemasaran yakni dengan memanfaatkan periklanan.

Hal ini  sangat penting bagi industri modern karena ini salah satu trik untuk bisa menjangkau sekelompok orang dengan cepat. Pasaar bisa saja sangat kompetitif dan memerlukan pemasaran yang cepat. Industri pakaian, seperti fast fashion, membutuhkan periklanan yang lebih kuat dan pemakaian media yang lebih efisien agar pakaian yang ditawarkan dapat diterima oleh konsumen dengan baik

Strategi iklan dan faktor konsumerisme harus disusun secara efektif dan efisien, yang diawali dengan cara menganalisis kekuatan dan kelemahan dari pesaing. Dengan begitu perusahaan dapat mengetahui peluang yang ada untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Jiika hal tersebut efektif dan efisien, maka perusahaan dapat mengeksplorasi mangsa pasar dan anak anak milenial

Jika ditinjau dari aspek filsafat iklan akan merujuk pada pertanyaan Esther Thorson dan Shelly Rodgers, yang mana dia mengatakan “apakah kegunaan dari iklan dan aspek utilitas seperti apakah yang terkandung di dalamnya?” hal ini secara gamlang bisa dielaskan dengan empat faktor. kesatu, untuk sarana Menpenciptakan sebuah teori teori  dan dogma dogma tentang sebuah brand di dalam cara berfikiran konsumen.  Kedua, untuk tempat melahirkan citra citra yang bisa menarik masyarakat serta pasar sehingga konsumen mempunyai minat untuk membeli. Ketiga, bisa digunakan untuk sarana yang menggaet para konsumerisme untuk menggambil keputusan membeli salah suatu produk sesuai dengan merek yang diiklankan kepada mereka. terakhir, sebagai dogma untuk mengubah perilaku kehidupan para pelanggan misalnya dengan kita meniru  menurunkan berat badan, memperhatikan dan memelihara  suatu bentuk kesehatan dan keindahan gigi.

Dapat ditarik kesimpulan industri sekarang ini diibaratkan sebagai medan pertempuran bagi produsen yang bergerak dalam komoditi sejenis. Strategi iklan dan faktor konsumerisme harus disusun secara efektif dan efisien, yang diawali dengan cara menganalisis kekuatan dan kelemahan dari pesaing agar bisa melahirkan citra citra yang bisa menarik masyarakat serta pasar sehingga konsumen mempunyai minat untuk membeli. Dengan iklan yang merupakan alat fundamental bagi sebuah perusahaan yang dirancang secara khusus guna mencapai tujuan perusahaan dengan meningkatkan keunggulan bersaing yang dapat digunakan untuk melayani pasar sasaran.

Konsumerisme disini adalah mempunyai makna “menggunakan ” atau memakai “”. Dalam hal ini Konsumerisme juga disebut  paham atau asas yang menjadikan individu atau kelompok menjajakan uang mereka secara berlebihan dalam hal proses konsumsi atau pemakaian suatu barang hasil produksi secara tidak seperlunya dan sacara sadar serta berkelanjutan. Sebenarnya dampak  ini akan menjadikan suatu orang pecandu dari suatu produk, dalam hal ini ketergantungan tersebut tidak bisa ataupun susah untuk dihilangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun