Mohon tunggu...
Armensyah Lubis
Armensyah Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - RuangKata

Mengabdi pada keabadian lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pungut Sampah: Aksi Menuju Lingkungan Suci

11 Oktober 2021   14:27 Diperbarui: 11 Oktober 2021   18:12 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagaimana yang disebutkan dalam buku Atomic Habits bahwa satu persen kebiasaan kecil yang baik akan memberikan dampak yang luar biasa di masa yang akan datang. Sebaliknya, satu persen kebiasaan kecil yang buruk akan berpengaruh negatif terhadap keadaan di masa yang akan datang.

Kaitannya dengan keadaan sampah ialah perlunya membumikan perilaku satu persen menempatkan sampah pada tempatnya. Kebiasaan kecil atas sampah akan sangat bermanfaat untuk masa-masa yang datang terutama dalam mewujudkan Indonesia bebas sampah pada tahun 2025. 

Perilaku estapet antara satu individu dengan individu yang lainnya dalam mempraktikkan langkah dan kebiasaan kecil serta sederhana seperti tidak membuang bungkus snack di bawah meja tempat kita nongkrong, menandang botol minuman ke mana saja kita inginkan  akan berkontribusi untuk mewujudkan kehidupan yang sehat dan bersih. 

Namun sebaliknya, memelihara perilaku satu persen acuh terhadap sampah terkhususnya yang kecil-kecil bukan tidak mungkin akan mengundang berbagai macam bahaya yang akan mengancam lingkungan tempat tinggal kita.   

2019, Beraksi dan Ditindaklanjuti

Pada tahun 2019, saya mendapatkan informasi tentang open rekruitmen relawan yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi, yakni World Clean Up Day (WCD) yang menaruh perhatian kepedulian pada lingkungan. 

Kegiatan ini dilaksanakan secara global setiap tanggal 21 September setiap tahunnya. Kegiatan ini juga dilaksanakan di seluruh provinsi Indonesia. Singkat cerita, melalui serangkaian proses, saya terlibat dalam kegiatan ini di bawah payung World Clean Up Day Provinsi Riau 2019.

Sebagai seorang Kordinator bidang team knowledge yang berperan dalam menyampaikan informasi mengenai kondisi dan keadaan sampah di Indonesia kepada relawan yang ada di beberapa Kabupaten/Kota provinsi Riau, pada waktu itu betapa terkejutnya saya setelah membaca beragam sumber informasi bahwa Indonesia krisis sampah setelah melakukan pencarian di mesin google. 

Bahkan dalam salah satu tulisan yang saya baca pada waktu itu yang masih menempel di benak saya sampai saat ini ialah narasi kiamat sampah. 

Ini saya pahami sebagai sebuah opini dan analisa yang tidak main-main. 

Seolah memperkuat narasi kiamat sampah ini, kondisi sampah yang ada di beberapa titik di Kota Pekanbaru sebagai salah satu lokasi kegiatan WCD Riau 2019 cukup mengkhawatirkan. Sampah bertumpuk-tumpuk di pinggiran jalan raya, bau tak sedap tak jarang memaksa tangan menutup hidung dan mulut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun