Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gigiku

22 Juni 2019   13:02 Diperbarui: 22 Juni 2019   13:29 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dua puluh tahun yang lalu, gigiku berbaris utuh bagai tombak runcing. separuhnya merupa alat penumbuk padi; alu. apapun yang kusodorkan ke mulut, niscaya tercabik-cabik dan hancur seketika

kini, gigiku mulai kalah, satu persatu berlobang dan raib dikunyah masa. perlahan kenikmatan seolah dicabut. gigiku pun mulai manja, bagai terserang penyakit nepotisme alias pilih-pilih makanan

dan malangnya, gigiku belum mampu menyadarkan hasrat. hasratlah yang menyiksa, ia kerap menggebu-gebu ingin melahap apa saja di saat gigi sudah tak berdaya lagi

(catatan langit, 22 juni 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun