Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Intelektual

8 Maret 2019   02:31 Diperbarui: 8 Maret 2019   02:41 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pertama, dunia intelektual mutlak dibangun dari tradisi membaca. Tanpa membaca, tak ada konsep, tak ada kerangka, tak ada teori dasar berpikir. Namun membaca saja tidak cukup.

Kedua, harus ditindaklanjuti dengan mengubah dunia; yang timpang. Jika hanya berhenti pada yang pertama, hanya melahirkan seorang pengamat, akademisi atau ilmuwan saja.

Kehadiran ilmuwan penting, tetapi hadirnya tak mampu membenahi persoalan nyata di depan mata; ketidakadilan, kesenjangan sosial, kanker korupsi, dominasi asing, dan sebagainya.

Intelektual itu membela dan memperjuangan derita orang banyak, terlibat dalam aksi kemanusiaan; mengubah dunia.

(Catatan langit, 08/03/19)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun