Hujan gerimis jatuh di atap
menggendong mesra air kecil
berjalan di atas tubuh mungil negeri
Meski hubungan dilarang
Ia tetap bertemu di lembah sunyi
Berkonspirasi merencanakan kemalangan
padukan kekuatan di tengah jiwa-jiwa yang lalai terlelap
Ketika butir hujan terasa seperti belati,
Deras menusuk jantung
Angin kencang menyergap
Berarti pertunjukan kuasa dimulai
menggulung kuasa lainya
Makin menjadilah murka air
jalannya dihambat
Hutan-hutan digunduli disulap jadi kebun
Selokan mengecil dan pepohonan diganti beton,
menambah dahsyat murkanya
Sekali menyapa tanpa ampun
Semua bisa hanyut terbawa arusnya: banjir
Kita mesti membenahi diri dalam murkanya
(Catatan langit, 23 Januari 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H