Masa-masa yang paling sulit telah kulewati
Masa-masa yang pernah memporak-poranda ketentraman batinku
Kerap mengganggu tidurku
Menarik diriku meninggalkan dunia yang seperti biasa kujalani
Membuat rasioku harus berbagi dengan rasa
dan sesaat berhenti menjelajah dunia filsafat
Menyurutkan selangkah perjuanganku membela kemanusiaan
Memintaku sejenak mendengarkan tuntutan hati
sebelum menuntut keadilan dari negara atas nasib kaum mustadh'afin
Kini,
Telah kupeluk rembulanku yang pernah melukai
dengan sinar merah lembutnya
Telah kutemukan bintangku yang pernah berlayar jauh
meninggalkanku di dermaga sunyi
Telah kupetik mawarku yang pernah membuat jiwaku menangis
disepanjang waktu saat wajahnya membayang
Memang ia selalu hadir dalam setiap do'a-do'aku
Dan Tuhan pun mendengar pintaku
menentukan jodohku
Kini Puji memenuhi relung-relung hatiku
Mengisi hari-hariku dengan senyuman tulus
Membanjiri hidupku dengan air mata kebahagiaan
yang dulu setetes pun tak kudapatkan
(Catatan langit)
Makassar, 1 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H