Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Keindahan dan Kenikmatan

26 Desember 2018   15:08 Diperbarui: 26 Desember 2018   15:23 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari tiba mengusir dingin

Sinarnya menyejukkan dinding hati

Kuseduh kopi hitam

bersama kesenduan yang telah terkikis

Setiap tegukan berucap syukur

Lalu bersenda gurau dengan kekasih

Mendengar senandung merdu sang alam

kicau kutilang bersahut-sahutan

bermesraan di ranting basah

memandangi hamparan hijau

kupu-kupu beterbangan

bunga yang merekah

batang padi berbaris rapi

Memberi isyarat akan masa depan yang cerah

Atas semua keindahan dan kenikmatan ini:

 "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

(Catatan langit)

Makassar, 26 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun