Mentari tiba mengusir dingin
Sinarnya menyejukkan dinding hati
Kuseduh kopi hitam
bersama kesenduan yang telah terkikis
Setiap tegukan berucap syukur
Lalu bersenda gurau dengan kekasih
Mendengar senandung merdu sang alam
kicau kutilang bersahut-sahutan
bermesraan di ranting basah
memandangi hamparan hijau
kupu-kupu beterbangan
bunga yang merekah
batang padi berbaris rapi
Memberi isyarat akan masa depan yang cerah
Atas semua keindahan dan kenikmatan ini:
 "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
(Catatan langit)
Makassar, 26 Desember 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!